Etika Murid Terhadap Guru
Sebagaimana
hadits yang telah diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah yang artinya: “Rasulullah
SAW bersabada: Mencari ilmu hukumnya fardhu bagi setiap muslim laki-laki maupun
muslimperempuan” (H.R. Ibnu Majah)2Perlu diketahui bahwa, kewajiban menuntut
ilmu bagi muslim laki–laki dan perempuan ini tidak sembarang ilmu, tapi
terbatas ilmu Aliy As‟ad. Terjemah Ta‟limul Muta‟allim Bimbingan Bagi Penuntut
Ilmu Pengetahuan. Kudus: Menara Kudus. 2007. Hal. vii-vii12agama dan ilmu yang
menerangkan cara bertingkah laku atau bermuamalah dengan sesama manusia. Dalam
kitab Ta‟lim Al-Muta‟allim menjelaskan bahwa: “Ilmu yang paling utama ialah
ilmu hal (tingkah) dan perbuatan yang paling utama adalah memelihara perilaku”.
Belajarlah
ilmu pengetahuan, karena sesungguhnya ilmu pengetahuan itu merupakan hiasan
bagi yang memilikinya. Ilmu itu juga menjadi kelebihan dan tanda bagi setiap
sesuatu yang terpuji, maka hendaknya setiap manusia jangan sampai lupa dan
lengah memikirkan dirinya mana yang baik dan yang bermanfaat serta yang tidak
baik dan mencelakakan bagi dirinya selama hidup di dunia, apalagi melupakan
kehidupan di akhirat. Untuk itu, pandai-pandailah mencari sesuatu yang dapat
berguna serta menyelamatkan diri masing-masing.
Proses
belajar mengajar merupakan interaksi edukatif yang dilakukan guru dan murid
dalam situasi tertentu. Hubungan seorang guru dengan muridnya sangat syarat
dengan peraturan yang satu dengan yang lainnya. Ilmu yang bermanfaat adalah
ilmu yang bisa menghantarkan pemiliknya pada ketakwaan kepada Allah SWT. Ilmu
adalah nur illahiyang hanya diperuntukan bagi hamba-hambanya yang saleh, ilmu
manfaat inilah yang tidak mungkin bisa didapatkan kecuali dengan adanya enam
yang harus di lengkapi para pencarinya.AliyAs‟ad. Terjemah Ta‟limul Muta‟allim…
Hal. 44 M. Zainudin dkk. Pendidikan Islam Dari Paradigma Klasik Hingga
Kontemporer. Malang: UIN-Malang Press.2009. Hal. 269-2703
Adapun
enam syarat terdapat dalam kitab Ta‟lim Al-Muta‟allim yaitu: yang
artinya:“Elingo dak hasil ilmu anging nem perkara, bakal tak critaakekumpule
kanti pertelo" "Rupane limpat, loba, sobar, ana sangune, lan
piwulange guru lansing suwe mangsane". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia artinya adalah:1. Limpat (cerdas), artinya kemampuan untuk menangkap
ilmu.2. Loba (semangat), artinya sungguh-sungguh dengan bukti ketekunan.3.
Sobar (sabar), artinya tabah menghadapi cobaan dan ujian dalam mencari ilmu.4.
Ana sangune (biaya), artinya orang mencari ilmu perlu biaya seperti juga
manusia hidup yang memerlukannya.5. Piwulange guru (petunjuk guru), artinya
orang mencari ilmu harus digurukan tidak boleh dengan belajar sendiri. Suwe
mangsane (lama), artinya orang belajar perlu waktu yang lama.5Dalam mencari
ilmu, peran lingkungan pergaulan sangat berpengaruh dalam mencapai cita-cita
para pelajar atau murid dalam dunia 5 Aliy As‟ad. Terjemah Ta‟limul
Muta‟allim... Hal. 324pendidikan, maka dari itu dalam mencari ilmu harus
pandai-pandai dalam menjaga etika kita sendiri, terutama etika terhadap guru
harus dijaga.Dengan perubahan zaman yang semakin maju secara otomatis juga
telah merombak tatanan kehidupan.
Pada
masa dulu dalam proses belajar mengajar antara murid dan guru saling
menghormati dan menghargai. Berbeda dengan kehidupan remaja pada masa sekarang
yang modern telah memberikan warna yang bervariasi dalam berbagai segi.Sistem
pendidikan di Indonesia pada umumnya mengadopsi sistempendidikan barat, dimana orang-orang
mengatakannya dengan pendidikanmodern tetapi pada prinsipnya pendidikan modern
yang berasal dari baratitu lebih bertujuan untuk tercapainya tujuan material
yang berkembangmenjadi rasa cinta terhadap pekerjaan dan mengesampingkan
nilai-nilai dan norma-norma kemasyarakatan.
Zaman
pos modern seperti sekarang ini secara hakiki mengubah lingkungan budaya dan
rohani dalam dunia pendidikan, bahkan yang sangat disayangkan adalah rusaknya
moral, etika dan perilaku dalam diri remaja saat ini. Secara spesifik bahwa
etika dalam dunia pendidikan terutama etika murid terhadap guru saat ini sudah
mulai pudar dan bahkantelah hilang, walaupun etika itu sendiri masih ada namun
banyak salah penempatan. Salah satu contohnya yaitu berkurangnya perilaku
kesopanan murid terhadap guru dalam proses belajar mengajar.Suprapto Estede.
Fakta dan Realita Dekadensi Moral di Kalangan Remaja, diakses pada tangga 4
Juni 2018. Pukul 8:30 WIB.
Etika murid terhadap guru merupakan salah satu hal yang banyakdiperdebatkan karena etika mempunyai problema dalam tatanan kehidupan zaman yang modern. Etika merupakan cita pembawaan insani, yang tidak lepas dari sumber yang awal yaitu Allah SWT. Etika adalah salah satu prosedur dalam pembelajaran. Dalam menjalin hubungan antar sesama manusia harus dilandasi dengan akhlakul karimah, dengan mempunyaiakhlakul karimah tentunya manusia akan mudah dalam melakukan segala sesuatu. Oleh karena itu, murid sebagai pihak yang diajar, dibina dan dilatih untuk dipersiapkan menjadi manusia yang kokoh iman dan islamnya harus mempunyai etika danberakhlakul karimah baik kepada guru maupun dengan yang lainnya.Murid yang mempunyai etika mulia juga akan mampu mewujudkan norma-norma dan nilai-nilai positif yang akan mempengaruhi keberhasilan di dalam proses pendidikan dan pengajaran. Dengan 7 Rahmat Djatmika. Sistem Etika Islam (Akhlaq Mulia). Jakarta: Pustaka Panjimas. 1996. Hal. 116.
Dengan
membiasakan etika yang baik antara peserta didik dan pendidik dalam proses
pembelajaran yang nantinya akan memberikan dampak yang positif dalam interaksi
kehidupan masyarakat. Merespon pentingnya akhlak yang harus diterapkan dalam
pembelajaran Syaikh Az-Zarnuji membuat Kitab Ta'lim Al-Muta‟allim, di dalamnya
membahas tentang hal-hal yang diperlukan oleh pelajar dalam kegiatan belajar
serta hal-hal yang berhubungan dengan pendidik dalam kegiatan pembelajaran.
Karakteristik pemikiran pendidikan dalam kitab ini dapat digolongkan dalam
corak praktis yang tetap berpegangan teguh pada Al-Qur‟an dan Al-Hadits.
Etika
Etika
ialah segala perbuatan yang timbul dari orang yang melakukan dengan cara
ikhtiar dan sengaja, kemudian ia mengetahui waktu untuk melakukanya apa yang ia
perbuat.10Dengan keterangan di atas, penulis menyimpulkan bahwa etikaialah ilmu
yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk10 Ahmad Amin. Etika (Ilmu
Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang. 1995. Hal. 179sejauh dapat diketahui oleh akal
pikiran atau norma-norma yang dijadikan landasan seseorang dalam bertindak
Murid
Murid
merupakan raw input (bahan mentah) dalam proses pembelajaran yang memiliki
berbagai karakteristik. Murid sendirimerupakan pembelajar (pihak yang menjadi
fokus pembelajaran) yang sedang mengikuti proses pembelajaran pada suatu
lembaga pendidikanatau jenjang pendidikan tertentu.11Dari penjelasan di atas
penulis menyimpulkan bahwa muridadalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atausekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Guru
Guru
merupakan orang dewasa yang bertanggungjawab memberi pertolongan pada anak
didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat
kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya
sebagai hamba dan khalifah Allah SWT.12Penulis menyimpulkan bahwa guru adalah
siapa saja yang bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didik untuk
membimbing terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan potensi peserta didik,
baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik.
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian yang penulis lakukan, tentang etika murid terhadap guru menurut
kitab Ta‟lim Al-Muta‟allim karya Syaikh AzZarnuji, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:Pertama, etika murid terhadap guru dalam kitab Ta‟lim
AlMuta‟allim adalah: (1) Hendaknya seorang murid tidak berjalan di depannya,
(2) Tidak duduk di tempatnya kecuali ada ijin darinya, (3)Tidak memulai bicara
padanya kecuali dengan ijinya, (4) Hendaknya tidakberbicara di hadapan guru,
(5) Tidak bertanya sesuatu bila guru sedang capek atau bosan, (6) Harus menjaga
waktu, (7) Jangan mengetuk pintunya, tetapi sebaliknya menunggu sampai beliau
keluar.Kedua, hal-hal yang ditekankan oleh Az-Zarnuji tersebut lebih berkenaan
dengan etika religius yang menurutnya mutlak diperlukan sebagai komponen yang
menjadi salah satu indikator dan prasyarat keberhasilan pendidikan.Ketiga,
dalam konteks kekinian, dengan religious ethics tersebut sangat sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam UU RI No. 20 Th. 2003 Bab
III, Pasal 3 yang menjelaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan membentuk:
(1) Pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) Manusia
yang beretika mulia,
DAFTAR
PUSTAKA
Afandi, Rahman.
Studi Kritik Matan Hadits: Pentingnya Tarbiyah Khuluqiyah. Jurnal Penelitian
Agama Volume 13 Nomor 1 Januari-Juni. 2012…, diakses pada tanggal 27
Desember 2018. Pukul 11:00 WIB
Ahmadi, Wahid.
Risalah Akhlak: Panduan Perilaku Muslim Modern. Solo: Era Intermedia. 2004
Al-Abrasyi,
Athiyah. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1970
Amin, Ahmad.
Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang. 1995
Arifin. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara. 1996
As‟ad, Aliy.
Terjemah Ta‟limul Muta‟allim Bimbingan Bagi Penuntut Ilmu Pengetahuan. Kudus:
Menara Kudus. 2007
Asari, Hasan.
Etika Akademis dalam Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2008
Azra, Azyumardi.
Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Kompas. 2002
Barokah, Ahmad.
Persepsi Santri Mengenai Etika Murid Terhadap Guru Dalam Kitab Ta‟limul
Muta‟allim dan Aktualisasinya Di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Kota Gede.
Skripsi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2015
Depdiknas. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka. 2007
Djamarah, Bahri,
Syaiful. Guru dan Anak Interaksi. Jakarta: Rineka Cipta. 2005
Djatmika,
Rahmat. Sistem Etika Islam (Akhlaq Mulia). Jakarta: Pustaka Panjimas. 1996
E. Mulyasa.
Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakterisitik dan Implementasi. Bandung:
Rosda Karya. 2003
Estede,
Suprapto. Fakta dan Realita Dekadensi Moral di Kalangan Remaja, ......,
diakses pada tangga 4 Juni 2018, pukul 8:30 WIB
Furchan, Arief
dan Maimun, Agus. Study Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2005
Author: Ardiansyah Maulana / MPI SMT I/ Ta'lim Muta'alim
Artikel yang sangat bermanfaat... Terimakasih bu Doktor.
BalasHapusTerima kasih ibu Doktor Hebat...
Hapus