Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ayat Manajemen Pendidikan Islam: QS. Yunus:3


 

QS. Yunus Ayat 3

اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ فِىۡ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسۡتَوٰى عَلَى الۡعَرۡشِ‌ يُدَبِّرُ الۡاَمۡرَ‌ؕ مَا مِنۡ شَفِيۡعٍ اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ اِذۡنِهٖ‌ ؕ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ فَاعۡبُدُوۡهُ‌ ؕ اَفَلَا تَذَكَّرُوۡنَ

Artinya: Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy (singgasana) untuk mengatur segala urusan. Tidak ada yang dapat memberi syafaat kecuali setelah ada izin-Nya. Itulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?(QS. Yunus:3)

Terjemahan Perkata: 

ان ربكم الله 

Sesungguhnya Tuhan kamu Dialah Allah

الذي خلق 

yang menciptakan 

السموت والأرض 

Langit dan bumi

في ستة ايام 

dalam enam masa 

ثم استوى على العرش

Kemudian Dia bersemayam di atas 'arasy (singgasana) 

يدبر الأمر 

untuk mengatur segal urusan 

ما من شفيع 

tidak ada yang memberikan syafaat

الا من بعد اذنه 

Kecuali setelah ada izin-Nya

ذلكم الله ربكم  

itulah Allah Tuhanmu

فاعبدوه

maka sembahlah Dia

Tafsir QS Yunus Ayat 3

ان ربكم الله الذى خلق السموت والأرض في ستة ايام (sesungguhnya  Tuhan kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan dan bumi dalam enam hari) dalam perkiraan waktu dunia yakni enam hari,[1] Pendapat lain mengatakan tiap satu hari sama dengan seribu tahun dari hari dunia.[2] Pada waktu itu belum ada matahari dan bulan. Allah menghendaki agar alam tercipta dalam waktu enam hari untuk menunjukkan bahwa ketergesa-gesaan bukanlah suatu yang terpuji, akan tetapi yang terpuji adalah keindahan dan kemaslahatan.ثم استوى على العرش [3]  (kemudian Dia bersemayam di atas 'arasy) bersemayamnya Allah disesuaikan dengan keagungan sifat-sifat-Nya.[4]  Ulama-ulama setelah abad III H mengalihkan makna istawa dari makna dasarnya, yaitu bersemayam ke makna majazi (metafor) yaitu "berkuasa" artinya Allahlah yang memiliki kuasa untuk mengatur dan mengendalikan alam raya sesuai dengan kebesaran-Nya dan kesucian-Nya Dari segala sifat kekurangan.[5]

يدبرالأمر  (untuk mengatur segala urusan) yakni semua urusan makhluk. Allah tidak disibukkan dengan satu masalah dengan masalah lain, tidak pula suatu masalah dapat membuat-Nya salah atau bosan, Allah juga tidak lalai dengan perkara yang kecil ketika mengatur perkara yang besar seperti gunung, atau lautan.[6]

ما من شفيع ,  (Tiada seorangpun yang dapat memberikan syafaat) diantara makhluk-makluknya.  الا من بعد اذنه (kecuali sudah ada izin-Nya). Imam Jalaluddin Al-Mahalli[7] menyebutkan bahwa ayat ini merupakan sanggahan untuk orang-orang kafir yang menyatakan bahwa berhala-berhala mereka dapat memberikan syafaat kepada mereka.  ذلكم الله ربكم فاعبدوه (Zat yang demikian itulah Allah, Tuhan kalian, maka sembahlah Dia) yakni tauhidkanlah Dia. افلا تذكرون (maka apakah kalian tidak mengambil pelajaran?) Maksudnya dengan melihat ciptaan-Nya.[8]


[1] Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsir Jalalain,  Jilid 1 (tt, Sinar Baru Algensindo tt,), hal.799

[2] Abdullah bin Muhammad, Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4.( Bogor: Pustaka: Imam As-Syafi’I, 2003), 2 hal.241

[3] Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsir Jalalain , hal.799

[4] Ibid.

[5] M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur;an, Jilid 6, (Tangerang: Lentera Hati, 2005), hal.15.

[6] Abdullah bin Muhammad, Terjemahan Tafsir Ibnu Katsir, Jilid 4,  hal.242.

[7] Opcit., Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsir Jalalain , hal.799

[8] Ibid. 

Posting Komentar untuk "Ayat Manajemen Pendidikan Islam: QS. Yunus:3"