Indahnya Syukur, Dahsyatnya Sabar, dan Mulianya Istighfar
Pengertian Syukur

Adapun
makna syukur secara istilah adalah penyaluran seorang hamba akan segala sesuatu
yang telah Allah berikan kepadanya berupa pendengaran dan lain-lain kepada
sesuatu yang karenanya hal itu diciptakan.
Bentuk-bentuk
rasa syukur
1. Syukur dengan hati
Bersyukur hati artinya adalah menyadari bahwa segala bentuk kenikmatan merupakan anugerah Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Wujud syukur hati adalah dengan mengingat-ingat akan nikmat yang Allah berikan kepada kita baik berupa nikmat lahir seperti badan yang sehat, kecerdasan akal, sehat jiwa maupun nikmat batin seperti nikmat iman nikmat ketenangan dan kedamaian hati,. nikma ibadah, dan lain-lain. Orang yang bersyukur akan senantiasa menjaga hatinya, apabila diberikan kenikmatan maka dia menyadari bahwa kenikmatan yang dia peroleh semata-mata dari Allah SWT dan apabila dia diberikan ujian maka dia akan menerima dengan lapang dada meyakini bahwa ujian yang datang kepadanya adalah dari Allah SWT untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
2. Syukur dengan lisan
Syukur dengan lisan berarti menyanjung Allah sebagai Dzat pemberi kenikmatan. Mengucapkan dengan lisan الحمد لله رب العالمين atas kenikmatan-kenikmatan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala hal ini sebagaimana disebutkan dalam QS Ad-Duha ayat 11 yang artinya" "Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan syukur).
3. Syukur dengan seluruh organ tubuh
Syukur dengan seluruh organ tubuh artinya adalah penyatuan hati, lisan dan anggota badan untuk bersyukur kepada Allah. Syukur dengan lisan berarti lidah atau lisan mengucapkan pujian kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan banyak membaca Hamdalah Atau dzikir-zikir lainnya sementara syukur dengan hati adalah menerima atas semua pemberian Allah baik berupa kenikmatan maupun ujian semata-mata datangnya dari subhanahu wa ta'ala sementara syukur dengan anggota badan berarti menggunakan badan anggota badan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjauhi apa yang dilarang oleh Allah dan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah SWT. “Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (QS Saba: 13).
Dahsyatnya Sabar
Pengertian
Sabar
Secara
etimologis sabar berasal dari bahasa Arab صبر- يصبر= صبرا yang memiliki arti tahan
menghadapi cobaan, tabah, tenang tidak tergesa-gesa, tidak terburu-buru
nafsu. Sabar bisa juga dimaknai menahan
diri dari segala sesuatu yang tidak berkenan di hati. Sedangkan sabar menurut istilah adalah
menahan diri untuk senantiasa taat dalam menjalankan perintah-Nya, menjauhi
larangan-Nya serta saat tertimpa musibah tetap rela dan pasrah. Oleh sebab itu
sabar dibedakan menjadi tiga bentuk:
Pertama;
Sabar dalam ketaatan kepada Allah.
Sabar
dalam ketaatan kepada Allah artinya seseorang senantiasa menjalankan apa yang
diperintahkan oleh Allah tidak pernah meningalkannya walaupun dalam keadaan
sakit, kecuali ada syara’ yang membolehkannya untuk mengganti dengan ibadah
yang lain seperti mmeninggalkan puasa dan menggantiinya dihari lain disebabkan
kondisi sakit yang tidak memungkinkannya untuk melakukan puasa, mengganti
shalat berdiri dengan shalat duduk dikarenakan tidak mampu shalat dengan
berdiri.
Dalam
menjalankan ketaatan kepada Allah banyak hal yang dihadapi manusia diantaranya
rasa malas. Oleh karena itu, kita minta pertolongan kepada Allah untuk
senantiasa mudah dalam menjalankan semua perintah Allah. Kemampuan kita dalam
menjalankan ibadah sehari-hari seperti shalat, berpuasa, bersedekah, dan
lain-lain semata-mata hanya karena Pertolongan Allah. Syekh Ibnu usaimin rahimahullah mengatakan
ketaatan itu perlu kesabaran dan terus-menerus dijaga karena (1) ketaatan
ketaatan itu akan membebani seseorang dan mewajibkan sesuatu pada jiwanya. (2) ketaatan itu terasa berat bagi jiwa
karena ketaatan itu sama halnya dengan meninggalkan kemaksiatan.
Kedua:
Sabar untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang Allah
Berbagai
macam godaan bisa datang dari arah mana saja baik datangnya dari diri sendiri, setan
maupun dari sesama manusia. Oleh karena Allah berpesan kepada kita agar kita
menguatkan tali kesabaran kita dalam menjalankan semua perintah Allah dan
menjauhi larangan Allah sebagaimana disebutkan di dalam QS Ali Imron ayat 200
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنَ ࣖ
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung, (QS
Ali Imron: 200)
Ayat
diatas mengingatkan kepada kita umat islam untuk terus melakukan upaya yang
keras dengan tetap bersiap siaga dalam dalam menghadapi berbagai macam godaan
keimanan yang dapat melalaikan kita dari petunjuk-petunjuk Allah SWT. Oleh
karena itu kesabaran membutuhkan keimanan yang kuat. Meyakini bahwa semua yang
diperintahkan Allah akan memberikan manfaat yang baik dan meyakini bahwa yang semua
yang dilarang Allah SWT pasti membawa madhorot untuk kita. Apabila keimanan
seseorang sudah kuat, maka kita akan merasakan ringan dalam menjalankan perintahnya
dan menjauhi larangannya.
Ketiga.
Sabar terhadap qodho dan qodar Allah
Kita
mengimani bahwa Allah Ta'ala maha mengetahui atas segala sesuatu yang terjadi
pada makhluk ciptaan-Nya. Kita meyakini bahwa takdir yang diberikan oleh-Nya merupakan
takdir terbaik. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat Al-Furqan ayat 2:
ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ
وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ
فَقَدَّرَهُۥ تَقْدِيرًا
Artinya: "Dan dialah yang
menciptakan tiap-tiap sesuatu lalu menentukan keadaan makhluk-makhluk itu
dengan ketentuan takdir yang sempurna."
Ayat
di atas menegaskan pada kita bahwa Allah mengetahui apa yang terbaik buat
hambanya. Namun terkadang dengan keterbatasan ilmu kita, acap kali kita
mengeluhkan takdir kita. Mengatakan Allah tidak adil, protes kepada Allah
bahkan marah-marah kepada Allah. Na’udhubillahi
min dzalik. Sebaliknya pada saat diuuji dengan kejayaan, manusia bisa lalai
dengan RobNya, kesibukan, atau harta membuat jarak antara dirinyya dengan
tuhannya, sehingga semakin jauh dan jauh dari Robnya. Tanpa disadari kelalaian
akan menyebabkan dirinya jauh dari hidayah Allah, dari rahmat Allah sehingga
tanpa disadari kecintaannya terhadap dunia menyebabkan manusia masuk kedalam
jurang kehinaan atau kehancuran. Kehancuran yang hakiki adalah apabila manusia
sudah jauh dari Tuhannya, kehancuran bukan bberarti kebangkrutan dalam usaha,
ditinggal kekasih atau ditinggal anak kesayangannya. Tapi kehancuran yang
hakiki adalah manakala manusia sudah mulai lalai dengan tujuan penciptaan
manusia kemuka bumi ini (baca Visi misi penciptaan manusia). Oleh karena itu, jangan terburu berburuk sangka
manakala cobaan berupa tertundanya kenaikan pangkat, hilangnya sebagian rizki
dan semisalnya, akan tetapi berbaik sangkalah kepada Allah, bisa jadi dengan
hilangnya harta justru Allah sedang mensucikan harta kita, dan jika termakan oleh
kita maka akan menjadi sumber penyakit.
DAHSYATNYA
ISTIGFAR
Istighfar adalah tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam dengan membaca أَسْتَغْفِرُ ٱللَّٰهَ yang artinya saya memohon ampunan kepada Allah atau membaca sayyidul istigfar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ
لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang
disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku
berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui
segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku.
Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR. Bukhari)
Banyak keutamaan membaca istigfar diantaranya sebagai berikut:
1. Menggugurkan
dosa-dosa kecil.
Memperbanyak
membaca istighfar dapat menggugurkan dosa-dosa yang sebelumnya kita miliki.
Hal ini sesuai dengan perkataan Rasulullah dalam sebuah hadits. Rasulullah SAW
bersabda “Allah telah berkata wahai hamba-hambaKu setiap kalian
pasti berdosa kecuali yang aku jaga, maka beristighfarlah kalian kepada-Ku,
niscaya kalian aku ampuni dan barangsiapa yang meyakini bahwa aku punya
kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka akan mengampuni dosa-dosanya,
maka aku akan mengampuninya dan aku tidak peduli (seberapa banyak dosanya),” (HR.Ibnu
Majah, Tirmidzi).
2. Menghilangkan rasa malas
Malas
berarti ketidakmampuan seseorang untuk memmanfaatkan peluang yang telah
diberikan Allah. Setiap manusia memiliki kesempatan atau ppeluang yang sama
oleh Allah akan tetapi tidak semua manusia dapatt memanfaatkan waktu dengan
baik. Sifat malas merupakan awal dari kerugian, rugi karena tidak memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya untuk bekerja dan berusaha. Hal ini sebagaimana
disebutkan dalam surat al-asr ayat 1-3:
Salah satu cara yang bisa dilakukan ketika rasa malas sedang menghampiri adalah dengan beristighfar, dengan membaca istighfar maka rasa semangat akan muncul lagi. Seperti yang pernah dijelaskan oleh Rasulullah, bahwa beliau membaca kalimat istighfar ketika sedang malas. Hal itu tertulis dalam hadist no 2702 yang diriwayatkan oleh Muslim. Rasulullah bersabda “Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah dalam sehari sebanyak 100 kali”.
3. Memudahkan
segala urusan
Manfaat
istighfar menjadi jalan dimudahkannya segala urusan. Rasulullah Saw pernah
bersabda dalam sebuah hadist, berbunyi “Barang siapa memperbanyak istighfar,
niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan
untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”
(HR. Ahmad dari Ibnu Abbas).
4. Dijauhkan
Dari Setan
Seorang yang mengucapkan istigfat berarti sedang mengingatt Allah,
manyadari kelemahannya, menyadari akan kehilafannya dan menjauhkan diri dari
keangkuhan dan kesombongan. Dengan membaca istigfar manusia akan dekat dengan
Allah, dilembutkan hatinya dan mudah menerima hidayah dari Allah dan senantiasa
dijauhkan dari godaan syaithan.
5. Membantu
Mengatasi Kesedihan
Mengucapkan istigfar tidak hanya pada saat merasa melakukan
kesalahan kepada Allah saja, akan tetapi sangat baik dibaca untuk setiap
keadaan baik senang maupun sulit. Dengan mengucapkan istigfar berarti mengingat
Allah dengan banyak mengingat Allah maka hati menjadi tenang, damai dan
tenteram.
6. Membantu
Membersihkan Hati
Memmbaca istigfar jugga berarti menyadari akan keterbatasan diri,
menyadari bahwa segala ketentuan yang sudah Allah tetapkan adlah yang terbaik
untuk setiiap hambanya. Menerima semua ketetapan Allah dengan lapang hati. Dengan
demikian banyak membac istigfr juga dapat menjjadikan seseorang menjadi orang
yang bersih hatinya tidak memiliki khusnudhon kepada Allah juga kepada manusia.
7. Mengikuti
Perilaku Rasulullah
Membaca
istigfar selain banyak mendatangkan manfaat, membaca istigfar juga merupakan
amalan yang dicintai Rasulullah SAW. Berdasarkan salah satu hadist Rasulullah
SAW bahwa mengucap istigfar akan membawa ketenangan dan Allah SWT akan
memberikan jalan keluar dari setiap kesempitan serta memberikan rezeki tanpa
diduga.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita menuju surga Allah, kehidupan abadi yang penuh dengan kebahagiaan. menguatkan hati, lisan, seluruh anggotan badan untuk beribadah kepada Allah SWT. Aamiin. Wa Alllahu a'lam bissowab.
Posting Komentar untuk "Indahnya Syukur, Dahsyatnya Sabar, dan Mulianya Istighfar "