Keutamaan Tawakal
Pengertian Tawakal
Tawakal merupakan manifestasi keyakinan di dalam hati
yang memberi motivasi kepada manusia dengan kuat untuk menggantungkan harapan
kepada Allah SWT dan menjadi ukuran tingginya iman seseorang kepada Allah SWT.(
Dede Setiawan : Tahun 2021). Secara bahasa kata ‘tawakkal’ diambil dari Bahasa
Arab (tawakkul) dari akar kata (wakala) yang berarti lemah. Adapun (tawakkul) berarti menyajikan atau mewakili.Misalnya,satu
orang mewakili komoditas atau bisnis untuk orang lain. ( Syaikh Az
Zarnuji terjemah kitab Ta’lim Muta’alim
Hal : 68 ). Dari segi terminologi, para ulama telah
mengemukakan berbagai definisi tentang Tawakkal. Definisi tersebut antara lain
:
Imam al-Ghazali mengatakan dalam kitab Ihya 'Ulumiddin:
“Dalam menjelaskan hakikat tauhid,yang
merupakan dasar dari sifat tawakkal.: “Ketahuilah bahwasanya tawakkal itu adalah bagian dari keimanan, dan
seluruh bagian dari keimanan tidak akan terbentuk melainkan dengan ilmu,
keadaan, dan perbuatan. Begitupula dengan perilaku tawakkal, terdiri dari suatu
ilmu yang merupakan dasar, serta perbuatan yang merupakan buah (hasil), dan
kondisi yang dimana merupakan maksud dari tawakkal.Tawakkal adalah menyandarkan
diri kepada Allah tatkala menghadapi suatu
kepentingan,bersandar kepada-Nya dalam kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa
bencana disertai jiwa dan hati yang tenang”. (Imam Abu Hamid Muhammad al-Ghazali,Ihya’ Ulumuddin, Jilid IV, (Bierut: Dar al- Kutub
al-Ilmiyah,t.t).hal :259).
Ibnu Qayyim al-Jauziyah
berkata dalam Madarij as-Salikin-nya:
“Tawakkal merupakan amalan dan penghambaan hati dengan menyandarkan segala
sesuatu hanya kepada Allah SWT semata,
yakin terhadap-Nya,berlindung hanya kepadaNya serta ridha atas sesuatu
yang menimpa dirinya,berdasarkan
keyakinan bahwa Allah hendak memberikannya ‘kecukupan’untuk
dirinya, dengan senantiasa melaksanakan ‘sebab-sebab’ dan usaha keras untuk
dapat memperolehnya. Tawakkal
adalah separuh dari agama dan separuhnya lagi merupakan inabah. Agama itu
terdiri dari permohonan,
pertolongan serta ibadah, tawakkal merupakan permohonan pertolongan sedangkan
inabah ialah ibadah”. ( Ibnu
Qayyim al-Jauzi, Madarij as-Salikin,
Juz II, (Kairo : Dar-Hadis), hal : 95 ).
Abdullah bin Umar ad-Dumaiji berkata “Tawakkal adalah
kondisi hati yang berkembang dari ma’rifahnya kepada Allah, keimanan berkenaan dengan absolutisme Allah dalam penciptaan,
pengendalian, pemberian bahaya dan manfaat, memberi dan tidak memberi, dan
bahwa apa-apa yang Dia kehendaki
pasti terjadi sedangkan apa-apa yang tidak Ia kehendaki maka tidak akan
terjadi. Semua ini menjadikannya
wajib bersandar kepada-Nya dengan menyerahkan segala urusan kepada-Nya.Ia
merasa tenang dengan sikap demikian itu dan sangat tsiqah kepada-Nya.Ia juga
yakin dengan kecukupan dari-Nya ketika ia
bertawakkal kepada-Nya dalam perkara itu”.
Firman Allah SWT :
إِذۡ
هَمَّت طَّآئِفَتَانِ مِنكُمۡ أَن تَفۡشَلَا وَٱللَّهُ وَلِيُّهُمَا ۗ وَعَلَى
ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Artinya:Ketika
dua golongan dari pihak kamu ingin (mundur) karena takut, padahal Allah
penolong meraka.Karena itu hendaklah
kepada Allah saja orang-orang bertawakal.(Q.S
Ali Imran 3:122)
Keutamaan
Tawakal
Tawakal
diyakini mempunyai keutamaan yang berguna bagi seorang Muslim yang
menjalankannya. Adapun beberapa keutamaan tawakal menurut pandangan Islam:
Memperoleh
kecukupan dari Allah
Orang yang bertawakal dijamin mendapatkan rasa cukup dari Allah Swt. Hal ini lantaran orang yang bertawakal telah menyerahkan diri kepada Allah sehingga dia akan meyakini bahwa Allah telah menjamin rezeki untuk umat-Nya. Keutamaan ini tercantum dalam surah At Talaq ayat 3 yang berbunyiyang artinya : dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu. ( Q.S At Talaq 65 : 3 )
Meningkatkan
keimanan
Tawakal menjadi
satu di antara bagian dari keimanan seorang Muslim. Hal ini seperti yang
tercantum dalam surah Al Maidah ayat 23 yang berbunyi:
قَالَ
رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا
عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى
اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْن
Artinya :
Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah
diberi nikmat oleh Allah, “Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu
memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada
Allah, jika kamu orang-orang beriman.” ( Q.S
Al- Maidah 5:23).
Mendapatkan
kebaikan dunia akhirat
Keutamaan
tawakal selanjutnya bagi Muslim adalah akan mendapatkan kebaikan dunia dan
akhirat. Hal ini seperti yang difirmankan Allah Swt. dalam surah An Nahl ayat
41-42 yang artinya berbunyi:
وَالَّذِينَ
هَاجَرُوا فِي اللَّهِ مِن بَعْدِ مَا ظُلِمُوا لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَلَأَجْرُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ (٤١)
الَّذِينَ
صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ(٤٢)
Artinya : Dan
orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami
akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya
pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (41) (yaitu)
orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal(42). ( Q.S An-Nahl 16 : 41-42 ).
Terhindar dari
godaan setan
Keutamaan lain
dari bertawakal adalah membuat seorang Muslim terhindar dari godaan setan.
Sebab, Allah Swt. tidak akan membiarkan setan mendekati manusia yang beriman
dan berserah kepada-Nya.
Keutamaan ini
terdapat dalam surah An Nahl ayat 99 yang artinya berbunyi:
إِنَّهُۥ لَيْسَ لَهُۥ سُلْطَٰنٌ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Artinya:
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman
dan bertawakkal kepada Tuhannya. ( Q.S An -Nahl 16 : 99 ).
Jika orang
beriman kepada Allah, keyakinan itu akan menjadi kekuatan bagi mereka untuk
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi tanpa rasa takut,takut dan putus asa tentang hasil
yang akan dicapai yaitu solusi
dari masalah tersebut.
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama
Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. ( Q.S
Al-Anfal (8) : 2 )
Interpretasinya
Allah menjelaskan dalam ayat ini
bahwa orang-orang yang beriman adalah mereka yang menghiasi diri mereka dengan
sifat-sifat tersebut.Tiga sifat
disebutkan dalam ayat ini, sedangkan dua lagi disebutkan di ayat berikutnya:
Ketika menyebut
nama Allah, hatinya bergetar karena mengingat keagungan dan kekuasaan-Nya.
Pada saat itu timbul perasaan haru dalam jiwanya atas
kebesaran nikmat dan karunia-Nya.Mereka takut jika gagal memenuhi kewajibannya
sebagai hamba Allah dan merasa bersalah jika melanggar larangan-Nya. Gemetar hatinya
sebagai perumpamaan perasaan takut
adalah keadaan pikiran abstrak yang hanya dapat dirasakan oleh yang
bersangkutan dan hanya Allah yang mengetahuinya.
Ketika
ayat-ayat Allah dibacakan, iman mereka akan meningkat, karena ayat-ayat tersebut mengandung dalil-dalil kuat yang
mempengaruhi jiwa mereka sehingga mereka dapat menjadi lebih percaya diri dan kokoh
serta memahami isinya sambil menggerakkan anggota tubuh mereka untuk melaksanakannya.
Dalam ayat ini terdapat petunjuk bahwa keimanan seseorang dapat bertambah dan
berkurang sesuai dengan ilmu dan amalnya.Dengan demikian,peningkatan keimanan
seseorang dapat dilihat dari semakin giatnya beramal.Iman dan amal merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Percaya hanya
kepada Allah SWT,
jangan menyerah kepada siapa pun selain Dia.Tawakal adalah senjata pamungkas
seseorang untuk menyelesaikan serangkaian perbuatan setelah mempersiapkan
berbagai sarana dan kondisi yang diperlukan.Hal ini
dapat dimaklumi karena pada hakikatnya segala
macam kegiatan dan perbuatan
hanya dilakukan menurut hukum yang
berlaku yang tunduk pada kekuasaan Allah SWT.Jadi tidak benar bila seseorang
menyerahkan diri kepada selain Allah SWT. (Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Jakarta: Lenteran Abadi,2010), hal: 570).
Kesimpulan
Dari penjelasan
di atas, prinsip Tawakkal di sini adalah
orang yang beriman kepada Allah menyebut nama Allah dan dalam kematian membaca
ayat-ayat Al-Qur'an dan hanya percaya kepada Allah.
Menurut penafsiran ayat ini,perlu dipahami
bahwa pertanyaan-pertanyaan yang
Allah ajukan kepada hamba-hamba-Nya adalah ketetapan yang telah Allah tetapkan agar manusia dapat melihat
bahwa segala sesuatu harus ada
pemecahan masalah dan hasil yang diinginkan.
Al-Qur'an memuat banyak ayat yang
berkaitan dengan perintah
untuk beriman kepada Allah dan memperoleh segala hasil setelah usaha yang sungguh-sungguh.
Daftar Pustaka
Dede Setiawan,dkk, Jurnal Studi Al-Qur’an No.1,Tahun 2021.
Syaikh Az
Zarnuji terjemah kitab Ta’lim Muta’alim T.T.
Imam Abu Hamid
Muhammad al-Ghazali,Ihya’ Ulumuddin,
Jilid IV, (Bierut: Dar al- Kutub al-Ilmiyah,T.T.
Ibnu Qayyim al-Jauzi, Madarij as-Salikin, Juz II, (Kairo : Dar-Hadis).
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya (Jakarta: Lenteran Abadi,2010).
Posting Komentar untuk "Keutamaan Tawakal "