Ta'lim Muta'alim- Niat dalam Mencari Ilmu
NIAT
DALAM MENCARI ILMU
(Literature
Review: Analisis Niat dalam Mencari Ilmu berdasarkan Kitab Ta’lim Muta’alim
serta Faktor Yang Mempengaruhinya)
A. Pengertian Niat
Niat merupakan keinginan untuk memiliki sesuatu. Dalam prakteknya jika seseorang telah memiliki niat, maka segala sesuatu yang akan dilakukannya bertujuan agar apa yang diinginkan oleh hati bisa tercapai (Busiri, 2020). Salah satu bab yang dibahasa dalam kitab ta’lim mutaalim adalah niat dalam mencari ilmu (Waluyo & Sani, 2019). Pada kitab ta’lim mutaallim memaparkan bahwa dalam mencari ilmu segala sesuatu harus dilandaskan pada niatnya, sebagainya sabda Nabi:
ﺍﻧﻤﺎ
ﺍﻵﻋﻤﻞ ﺒﺎﺍﻠﻧﻳﺎﺓ
Artinya:
“Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung dengan niatnya.” (Ulya &
Muhid, 2021).
Niat merupakan sifat serta kondisi pada hati seseorang. Pada hati seseorang terdapat dua hal penting yaitu amal dan ilmu. Komitmen pada diri seseorang harus ada terlebih dahulu sebelum seseorang tersebut melakukan sebuah pekerjaan. Begitu pula dengan penuntut ilmu yang harus memiliki komitmen untuk terus belajar. Hal tersebut dapat disebut niat untuk belajar semata-mata karena Allah SWT. (Aliyah & Amirudin, 2020).
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa niat merupakan sesuatu yang penting untuk melakukan sebuah pekerjaan. Niat terletak pada hati seseorang. Apapun yang akan dikerjakan sebaiknya memiliki niat yang baik, karena jika memiliki niat yang buruk maka hasil yang di dapatkannya tidak akan maksimal.
B. Niat dalam Mencari Ilmu
Salah
satu amal ibadah agar yang bisa dilakukan oleh semua kalangan adalah niat untuk
mencari ilmu. Hadist shohih Nabi Muhammad SAW memaparkan bahw “semua amal itu
tergantung pada niatnya” (Candra, dkk., 2020).
ﻭﻋﻦ
ﺭﺴﻮﻞ ﷲ
ﺻﻞ ﷲ ﻮﺴﻟﻢ : ﻛﻡ ﻣﻥ ﻋﻣﻞ ﻴﺗﺼﻮﺭ ﺍﻋﻣﺎﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻮ ﻴﺻﻴﺭ ﺒﺣﺴﻦ ﺍﻟﻧﻴﺔ ﺅﻤﻦ ﺍﻋﻤﺎﻞ ﻴﺘﺼﺅﺭ
ﺒﺻﻮﺭﺓ ﺍﻋﻤﺎﻞ ﺍﻻﺧﺭﺓ ﺛﻢ ﻳﺼﻳﺭ ﻤﻥ ﺍﻋﻤﻞ ﺍﻠﺪﻧﻳﺎ ﺒﺴﻮﺀ ﺍﻠﻧﻳﺔ
Artinya:
“Nabi Muhammad SAW bersabda banyak perbuatan atau amal yang tampak dalam
membentuk amalan keduniaan, tetapi karena didasari dengan niat yang baik
(ikhlas) maka menjadi atau tergolong amal-amal akhirat, kemudian menjadi amal
dunia karena didasari niat yang buruk (tidak ikhlas)”
Niat
pelajar dalam menuntut ilmu harus ikhlas mengharap rida Allah, mencari
kebahagiaan di akhirat menghilangkan kebodohan dirinya, dan orang lain
menghidupkan agama, dan melestarikan Islam. Dalam menuntut ilmu juga harus
didasari niat untuk mensyukuri nikmat akal dan kesehatan jangan sampai memiliki
niat supaya dihormati masyarakat untuk mendapatkan harta dunia atau agar
mendapat kehormatan di hadapan pejabat atau lainnya. Boleh menuntut ilmu dengan
niat dan upaya mendapat kedudukan di masyarakat kalau kedudukan tersebut
digunakan untuk amar makruf nahi munkar, dan untuk melaksanakan kebenaran,
serta untuk menegakkan agama Allah, bukan untuk mencari keuntungan diri
sendiri, juga bukan keinginan hawa nafsu (Zarnuji, 2009). Niat untuk mencari
ilmu jangan sampai salah dalam menentukan niat, karena hal tersebut akan
berdampak pada hasil (Rahman, 2016).
Segala
sesuatu harus diiringi dengan niat, supaya apa yang dilakukan mendapatkan
manfaatnya. niat itu haruslah niat yang baik terkadang para pencari ilmu salah
dalam meletakkan niat, misalnya mencari ilmu hanya sebatas untuk mencari
kedudukan saja. Niat merupakan hal yang paling utama untuk melakukan segala
sesuatu, dan jika mencari ilmu, niatkan bahwa ingin mendapatkan ilmu yang
bermanfaat untuk dunia dan akhirat.
C. Keterkaitan Ilmu dengan Belajar
Pada
kitab Ta’lim Muta’allim tersebut disebutkan bahwa ketika belajar atau menuntut
ilmu hendaklah memiliki niat sebagai berikut:
“(1)
niat untuk mencari ridha Allah, (2) niat untuk menghilangkan kebodohan, (3)
niat untuk menghidupkan dan menegakkan agama Islam, (4) niat untuk mensyukuri
nikmat akal serta kesehatan badan.”
(Al-Zarnuji, 2004).
Berdasarkan
paparan diatas dapat diketahui bahwa dalam proses belajar baik yang dilakukan
oleh peserta didik maupun mahasiswa, harus memiliki niat yang baik dan
sungguh-sungguh. Niat yang baik itu seperti yang telah dipaparkan dalam hadist
dalam kitab menurut Al-Zarjuni (2004) yang memaparkan tujuan mencari ilmu bagi
mahasiswa maupun peserta didik adalah adanya nikmat Allah yang hasrus
disyukuri, agama islam harus ditegakkan dengan kita memiliki ilmu, kebodohan
dari seseorang dapat dihilangkan, serta tujuan utamanya adalah mendapatkan
keridhoan Allah SWT.
D. Motivasi dan Kesungguhan sebagai Faktor
Utama dalam Mencari Ilmu
Motivasi adalah dorongan pada diri seseorang yang dapat
dipengaruhi oleh faktor intrinsik ataupun faktor ekstrinsik untuk melakukan
aktivitas tertentu. Motivasi juga dapat diartikan sebagai energi yang terdapat
pada setiap individu yang memiliki karakteristik adanya feeling pada diri individu tersebut dan didahului tanggapan
terhadap tujuan (Cleopatra, 2015). Motivasi merupakan dorongan individu untuk
mengerjakan sesuatu, dorongan tersebut dapat berupa kondisi psikologi (Nurmala,
dkk., 2014). Motivasi ialah dorongan bisa dari faktor luar dan
faktor dalam untuk meningkatkan kemauan seseorang untuk melakukan suatu tujuan
(Suprihatin, 2015). Berdasarkan beberapa pengertian motivasi diatas dapat
disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang berasal dari faktor
intern ataupun faktor ekstern guna untuk meningkatkan kemauan seseorang untuk
mengerjakan dan juga menyelesaikan suatu pekerjaan agar tujuan yang sudah
ditetapkan dapat tercapai.
Kesungguhan
serta motivasi dalam mencari ilmu merupakan salah satu hal yang penting. Dengan
adanya kesungguhan serta motivasi dalam mencari ilmu dapat mengantarkan peserta
didik ataupun mahasiswa untuk mendapatkan cita-cita yang hendak tercapai (Ulya
& Muhid, 2021). Hal tersebut dituliskan dalam kitab ta’lim mutaalim oleh
Syekh Az Zarnuji,yang artinya“modal
untuk mencapai keberhasilan segala sesuatu adalah kesungguhan dan cita-cita.”
Saat
seseorang ingin menggapai cita-cita yang hendak dicapai, maka diperlukan usaha
terlebih dahulu. Usaha tersebut dapat dimulai dari niat. Niat pada diri
seseorang bisa ditumbuhkan dengan motivasi yang merupakan faktor eksternal. Motivasi ialah dorongan bisa dari faktor luar dan faktor
dalam untuk meningkatkan kemauan seseorang untuk melakukan suatu tujuan. Tidak ada usaha yang menghianati hasil. Jikalau
seseorang merasa gagal dalam hal ini, Allah SWT. akan menggantikannya dengan
yang jauh lebih baik lagi. Karena belum tentu apa yang menurut kita baik,
dimata Allah juga baik. Setelah kita berusaha, maka langkah selanjutnya adalah
pasrah kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Aliyah E. & Amirudin, N. (2020). Konsep
Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Ta’lim Muta’allim Karangan Imam Az-Zarnuji. Tamaddun:
Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan, 21(2), 161-182.
Al-Zarnuji,
Burhan Al-Islam. 2004. Ta’lim Al-Muta’alim Thariq Al-Ta’allum. 1st ed.
Sudan: Al-Dar Al-Sudaniah li Al-Kutub.
Busiri, A. (2020). Etika Murid dalam Menuntut
Ilmu Perspektif Syaikh az-Zarnuji (Kajian Kitab Ta’limul Muta’allim). Akademika:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 55-70.
Candra, W., Amda, A. D., & Bariyanto, B.
(2020). Peran Guru Dan Akhlak Siswa Dalam Pembelajaran: Perspektif Syekh
Az-Zarnuji Kitab Ta’lim Muta’allim. Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam
dan Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 262-279.
Cleopatra, M. (2015). Pengaruh gaya hidup dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika. Formatif: Jurnal
Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(2).
Nurmala, D. A., Tripalupi, L. E., &
Suharsono, N. (2014). Pengaruh motivasi belajar dan aktivitas belajar terhadap
hasil belajar akuntansi. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha, 4(1).
Rahman, A. (2016). Pendidikan Akhlak Menurut
Az-Zarnuji dalam Kitab Ta’lim al-Muta’allim. At-Ta'dib, 11(1).
Suprihatin, S. (2015). Upaya guru dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro, 3(1),
73-82.
Ulya, H., & Muhid, A. (2021). Urgensi
Motivasi Belajar terhadap Keberhasilan Menuntut Ilmu Perspektif Kitab Ta’lim
Muta’allim. Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2),
16-37.
Waluyo, A., & Sani, M. R. (2019). Konsep
Pendidikan Akhlak Dalam Kitab Ta’lim Muta’allim Az-Zarnuji Dan Relevansinya
Dengan Pendidikan Akhlak Di Indonesia. Jurnal Tawadhu, 3(2),
874-882.
Zarnuji
Az-, Syekh. 2009. Ta’lim Muta’allim. Surabaya: Mutiara Ilmu.
Penyusun: Desvi Dahlia, NIM: 602221010004
Prodi: Manajemen pendidikan islam
Matkul: Ta'lim muta'alim
Dosen pengampu: Dr.Nurkomariah, M.Pd.I
Posting Komentar untuk "Ta'lim Muta'alim- Niat dalam Mencari Ilmu "