Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ISIM

 



Pengertian Isim

الإسم هو كلمة دلت على معنى ولم يقترن بزمن

Artinya isim adalah kalimat yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu. Isim bisa juga dimaknai sebagai kata sifat, kata benda, atau segala sesuatu yang dikategorikan benda mati maupun benda hidup. Contoh: محمد جامل, مرأة، زينب، المدرسة 

 Ciri-ciri kalimat isim

Kalimat isim memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1.    Berharakat tanwin contoh: محمدٌ رسول اللهِ

2.    Khafad/jar/berharakat kasrah: ذهبتُ الى المدرسة  

3.    Bisa di awali oleh الالرحمن – الرحيم – الدين

 4.    Bisa diawali oleh salah satu huruf jar ( مِنْ – إِلَى – عَنْ – عَلَى – فِي – رُبَّ – بِـ – كَا – لِـ)

فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ

 Kalimat isim apabila sudah di awali oleh ال maka tidak boleh ditanwin, dan apabila kalimat isim ditanwin maka tidak boleh menggunaka ال

 Pembagian Isim

Isim terbagi menjadi beberapa macam, yakni: berdasarkan jeninya, berdasarkan jumlahnya, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) akhirnya.

1.    Berdasarkan jenisnya.

Berdasarkan jenisnya isim terbagi menjadi dua yakni:  laki-laki (mudzakar) dan perempuan (mu’annas). Isim mudzakar adalah kata benda yang menunjukkan arti laki-laki baik manusia, hewan maupun benda mati yang dikategorikan kedalam jenis laki-laki. Contoh:  رجل، عمر، المصباح،Isim mu’annas adalah kata benda yang menunjukkan arti perempuan baik manusia, hewan maupun benda mati yang dikategorikan sebagai perempuan. Contoh: الدجاجة، فاطمة، مدرسة

Isim Mudzakkar.

Adapun isim mudzakkar ada 2 (dua) macam; yaitu:

a. Mudzakkar haqiqi. Isim yang berasal dari kelompok makhluq hidup yang berjenis laki-laki. Contoh: أب(bapak).     (seorang laki-laki).

b. Mudzakkar majazi (kiasan). Isim yang berasal dari kelompok benda mati yang dianggap mudzakkar berdasarkan kesepakatan orang arab.

Contoh:    كتاب   (kitab).

c. Isim Muannats

Adapun isim muannats ada 4 (empat) macam; yaitu:

a. Muannats lafzhi. Isim yang secara lafazh adalah muannats, namun maknanya terkadang menunjukkan mudzakkar. Contoh:    فطيمة   (fatimah), معاوية   (mu’awiyah).

b. Muannats ma’nawi. Isim yang secara makna adalah muannats meskipun secara lafazh bukan muannats.Contoh:    أم     (ibu)حائض   (orang haid).

c.     Muannats haqiqi. Isim yang secara lafazh dan makna adalah muannats.

Contoh: مرأة     (seorang wanita).

d. Muannats majazi (kiasan). Isim yang dianggap muannats berdasarkan kesepakatan orang arabyaitu: (1) Ta’ marbutoh. Contoh:    مدرسة  (madrasah).  (2)   Alif maqshuroh. Contoh:    حلوى  (manisan). (3)   Alif mamdudah. Contoh:   حمراء (merah). (4) Anggota badan yang berpasang-pasanganContoh:    ياد    (tangan). (5)  Isim yang jumlahnya lebih dari duaContoh: أقلام     (beberapa pena). (6). Benda langit. Contoh:   شمس    (matahari). (7). Isim yang tidak bisa dihitungContoh:    ماء   (air).

2.    Berdasarkan Jumlahnya

Ditinjau dari jumlahnya, isim dibagi menjadi 3 (tiga); yaitu:

a.    Isim Mufrad.

ما ليس مثنى ولامجموعا ولاملحاقا بهما ولا من الأسماء الخمسة

Isim yang bukan dua, jamak, tidak serupa antara keduanya dan bukan dari isim yang lima). Contoh: محمد رسول الله  

b.     Isim Tatsniyah.

ما دل على اثنين بالف ونون في أخره في حالة الرفع وياء ونون في حلتي النصب والجر

Lafazh yang menunjukkan tatsniyah dengan menambah alif dan nun di ahirnya dalam keadaan rafa’ dan menambah ya’ dan nun di ahirnya dalam keadaan nasab dan khafadh/jar.

Contoh:    مسلمان    (dua orang Islam laki-laki).

c. Jamak. Jamak itu dibagi menjadi 3 (tiga); yaitu:

1)  Jamak taksir.

  ما تغيرعن بناء مفرده

Isim yang berubah dari bentuk mufratnya. Contoh: كتب     (beberapa buku).

2) Jamak mudzakkar salim.

اللفظ الدل على الجمعية بواو ونون فى أخره في حالة الرفع وياء ونون في حلتي النصب والجر

Lafazh yang menunjukkan jamak dengan menambah wau dan nun di ahirnya dalam keadaan rafa’ dan menambah ya’ dan nun di ahirnya dalam keadaan nasab dan khafadh/jar. Contoh:   مسلمون  (beberapa orang Islam laki-laki).

3) Jamak Muannats salim.

ما جمع بالف وتاء مزدتين

Isim yang dijamakkan dengan menambah alif dan ta’. Contoh:    مسلمات    (beberapa orang Islam perempuan).

3.    Berdasarkan kejelasannya

Ditinjau dari segi kejelasannya (umum khusus), isim dibagi menjadi 2 (dua); yaitu:

1)      Isim nakirah.

كل إسم شائع في جنسه لايختص به واحد ذون أخر

Setiap isim yang jenisnya bersifat umum, tidak ditentukan kepada sesuatu perkara dan tidak juga kepada lainnya. (Setiap isim yang layak dimasuki alif dan lam).

Contoh:  رجل ,فرس ,كتاب   (kitab, kuda, laki-laki).

2)   Isim ma’rifat.

ما دل على معين

Lafadz yang menunjukkan benda tertentu.

Contoh: يأيها الناس اتقوا ربكم – وءاتواليتمى أموالهم- وءاتوا النساء صدقتهن نحللة

Isim ma’rifat dibagi menjadi enam macam; yaitu: (a) Isim mudhmar, seperti lafazh أنا, أنت   (kamu, saya). (b). Isim ‘alam (nama), seperti lafazh  مكة   (mekah). (c).  Isim isyarah, seperti lafazh    هذا (ini). (d). Isim maushul, seperti lafazh    الذي(yang). (e). Isim yang di-ma’rifat-kan dengan adatut ta’rif yaitu alif-lam, seperti lafazh:  الغلام (pelayan). (f) Isim yang di-idhafat-kan kepada salah satu di antara kelima isim ma’rifat tersebut, seperti lafazh     كتاب اللغة العربية  (kitab bahasa arab).

4.    Berdasarkan perubahannya.

Ditinjau dari segi perubahannya, isim dibagi menjadi 2 (dua); yaitu:

1)   Isim mu’rab.

ما تغير أخره بسبب العوامل الداخلة عليه إما لفظا وإما تقديرا

Isim yang sering mengalami perubahan pada bagian akhirnya karena perbedaan amil yang    memasukinya; adakalanya mengalami perubahan secara lafazh dan adakalanya mengalami perubahan secara perkiraan (taqdiri).

Contoh:  زيد   (zaid) الفتى (pemuda).

2)   Isim mabni.

ما لايتخير أخره بسبب العوامل الداخلة عليه

Isim yang tidak mengalami perubahan pada bagian akhirnya sekalipun karena amil yang memasukinya berbeda. Isim yang mabni yaitu:

(a). Isim Dhamir

Isim dhamir adalah isim yang digunakan untuk mewakili mutakallim, mukhathab, dan ghaib atau disebut kata ganti. Isim dhamir ada 14, yaitu:

No

Dhomir

Arti

No

Dhomir

Arti

1

أَنَا

Saya

8

نَحْنُ

Kami

2

أَنْتَ

Kamu (lk)

9

هُوَ

Dia (lk)

3

أَنْتُمَا

Kalian (berdua/lk)

10

هُمَا

Mereka (berdua/lk)

4

أَنْتُمْ

Kalian (lk)

11

هُمْ

Mereka (lk)

5

أَنْتِ

Kamu (pr)

12

هِيَ

Dia (pr)

6

أَنْتُمَا

Kalian (berdua/pr)

13

هُمَا

Mereka (berdua/pr)

7

أَنْتُنَّ

Kalian (pr)

14

هُنَّ

Mereka (pr)

Isim dhamir tidak memiliki bentuk yang tetap ketika berdiri sendiri dan ketika diidhafatkan. Contoh mabninya isim dhamir:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ

Kata (أَنْتَ) menempati i’rab rafa’, kata (إِيَّاكَ) menempati i’rab nashab, dan kata (رَبِّكَ) akhirnya ada dhamir yang menempati i’rab jar.

(b) Isim Isyarah

Isim isyarah adalah isim yang digunakan untuk menunjuk atau disebut kata tunjuk. semua isim isyarah hukumnya mabni kecuali (هَذَانِ) dan (هَتَانِyang hukumnya seperti isim mutsana. Isim isyarah terbagi menjadi dua yakni (1) isim isyarah qarib yakniهذا،  : ini (untuk laki-laki satu)هذان، / هذينini (dua untuk laki-laki)هؤلآء: ini (untuk laki-laki dan perempuan tiga atau lebih), : هذهini )untuk perempuan satu(,هتينهتآنini )untuk perempuan dua,  هؤلآءini )untuk laki-laki dan perempuan tiga atau lebih(.  (2) isim isyarah ba’id yakni: ذلك ، : itu (untuk laki-laki satu), ذانك itu (untuk laki-laki dua), ألئك : itu (untuk tiga atau lebih) dan هنا:di sini, هناك:di sana, dan     هنالك: jauh di sana.

 

Keterangan

Jamak

Dobel

Tunggal

Mudzakkar

Jarak Dekat

هؤلاء← مثلا: هؤلاء مدرسون

هذان←مثلا: هذان مدرسان 

هذا←مثلا: هذا مدرس

Muannats

Jarak Dekat

هؤلاء←مثلا:هؤلاء مدرسات

هاتان←مثلا: هاتان مدرستان

هذه←مثلا:هذه مدرسة

Mudzakkar

Jarak Jauh

أولئك←مثلا: أولئك مدرسون

ذانك←مثلا: ذانك مدرسان 

ذلك←مثلا: ذلك مدرس

Muannats

Jarak Jauh

اولئك←اولئك مدرسات

تانك←مثلا: تانك مدرستان

تلك←مثلا:ثلك مدرسة 

 

(c) Isim Maushul

Pengertian Isim Maushul

Secara bahasa yang dimaksud dengan maushul (موصول) adalah terhubung atau kata sambung dalam bahasa Indonesia. Jadi, isim maushul berfungsi untuk menghubungkan dua kalimat dalam bahasa arab. Untuk memahaminya dengan mudah, di dalam bahasa indonesia isim maushul tersebut diartikan dengan kata “yang”, misalnya siswa yang keluar dari kelas itu namanya ahmad. Isim maushul adalah isim yang mubham (samar) oleh karena itu masih membutuhkan kalimat tambahan sebagai penjelasan yang disebut juga dengan shilah mausul) agar maknanya sempurna dan jelas. Contoh: رايت الذي يقرأ القرآن كل يوم . الذى isim mausul يقرأ shilah mausul.

 Pembagian Isim Mausul .

Isim maushul terbagi menjadi dua macam yakni : Isim maushul mukhtash (isim mausul khusus) dan isim mausul ‘aam (isim maushul umum). Disebut isim maushul khusus karena semua lafadznya memiliki bentuk yang berbeda ada yang dikhususnya untuk mufrad mudzakar/ muannats, muannats mudzakar/muannats, jamak mudzakar/muannats. Berikut ini bentuk-bentuk isim mausul:

1.      Isim mausul khas (Isim mausul khusus)

الَّذِى artinya yang (untuk laki-laki) contoh: رأيت الذى جلس على الكرسى   =  Saya melihat (dia laki-laki yang) duduk di atas kursi.

الذِيْنَ artinya mereka yang (untuk laki-laki) contoh: يآيها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام  = Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalaian berpuasa.

الَّتِى artinya yang (untuk perempuan). Contoh:      رأيت التى جلست على الكرسى  =  Saya melihat (dia perempuan yang) duduk di atas kursi.

اللاَّتِى atau اللآَّئِى artinya mereka yang (untuk perempuan). Contoh:

 الطالبات اللاتى/ اللائى/ اللواتى  نجحن فى الإمتحان من المدرسة المغتلفة

2.     Isim Maushul ‘aam (isim maushul umum) yaitu: من، ما، ذا، اي disebut umum karena bentuknya tetap tidak berubah baik untuk bentuk mufrad mudzakar/muannats. Mustanna mudzakat/muannats, maupun jamak mudzakkar dan muannats. Pada umumnya digunakan untuk berakal dan I’rabnyش I’rab sukun.

Contoh: إنى نذرت لك ما فى بطنى محررا فتقبل منى

Mafhum Silah Mausul dan Jenisnya

Isim maushul membutuhkan shilah maushul untuk menyempurnakan maknanya, bentuk  silah maushul bisa berupa jumlah ismiyah bisa juga berupa jumlah fi’liyah atau sibhul jumlah.  Contoh Shilah Maushul Jumlah Ismiyah: الذين هم عن صلاتهم ساهون   yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya.

Contoh shilah maushul jumlah fi’liyah:

أرأيت الذى يكذب بالدين (Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

(d) Isim Istifham

Isim istifham adalah isim mabni yang dipakai untuk menanyakan sesuatu. Dalam bahasa indonesia disebut juga dengan kata tanya. Ada 2 hal yang ingin dicapai oleh pertanyaan, yaitu at-tashdiq dan at-tashawwur. At-tashdiq, yaitu untuk membenarkan suatu pernyataan dan jawabannya antara “ya” atau “tidak”. At-Tasawwur, yaitu mengetahui atau menentukan sesuatu dari 2 hal atau lebih. Adawatul istifham (kata yang dipakai untuk bertanya) dapat berupa: مَا، مَنْ، هَلْ، أ، مَتَى، كَمْ، أَيَّانَ، كَيْفَ، أَيْنَ، أَنَّى، أَي

(1)     Hamzah. Hamzah digunakan untuk tashawwur atau tashdiq.

 Co ntoh:؟ أعلي مسافر ام خالد = Apakah yang pergi itu ali atau khalid?

(2)     Hal. Hal digunakan untuk tashdiq saja.

 Contoh: هل العنقاء موجودة؟  = Apakah burung unqo’ itu ada?

(3)     Maa. Maa digunakan untuk mempertanyakan keterangan atau penjelasan suatu nama. Contoh: ما العسجد او اللجين؟  = Apa itu emas atau perak? ما اسمك؟  = Siapa namamu?

(4)     Man digunakan untuk menunjuk sesuatu yang berakal.

       Contoh: من فتح مصر؟  = Siapa yang menaklukkan mesir?

(5)     Mataa. Mataa digunakan untuk menentukan zaman baik madhi, atau istiqbal. Contoh: متى جئت؟  = Kapan kamu sampai? متى تذهب؟  = Kapan kamu pergi?

(6)     Ayyaana. Digunakan untuk menentukan zaman istiqbal secara khusus dan digunakan untuk sesuatu yang luar biasa. Contoh: يسأل ايان يوم القيامة؟  = Ia bertanya bilakah hari kiamat?

(7)     Kaifa. Kaifa digunakan untuk  menentukan hal keadaan. Contoh: كيف انت؟  = Bagaimana Keadaanmu?

(8)     Aina. Aina digunakan untuk menentukan tempat.

       Contoh: اين تذهب؟  = Kemana kamu pergi?

(9)     Anna. Anna digunakan untuk makna kaifa, min aina, dan mataa.

       Contoh:       

  Ma’na Kaifa: انى يحي هذه الله بعد موتها  = Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?

   Ma’na min aina: يامريم انى لك هذا  = Hai Maryam, dari mana kamu memperoleh makanan ini?

   Ma’na mataa: زد أنى شئت؟  = Tambahkan kapan kamu suka?

(10) Kam. Kam digunakan untuk menentukan jumlah atau hitungan yang samar.

       Contoh: كم لبثتم؟  = Berapa lama kalian tinggal?

(11) Ayyu. Ayyu digunakan untuk membedakan satu dari dua kemungkinan di dalam perkara yang mengumumi pada keduanya. Contoh: اى الفرقين خير مقاما = Manakah diantara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya.

 (e) Isim Syarat

Isim syarat adalah isim mabni yang mengikat antara dua kalimat, kalimat pertama menjadi syarat bagi kalimat kedua. Isim syarat terdiri dari: 

من = siapapun

 ما= apapun

 متى= kapanpun

 أيان= kapanpun            

أينما = dimanapun

أنى = dimanapun

حيثما = dimanapun

كيفما = bagaimanapun

أي = apapun

Isim syarat mabni kecuali اي. Bersamaan dengan tetapnya huruf akhir tanpa ada perubahan, isim syarat di i’rab sesuai dengan posisinya dalam kalimat. Contoh: منْ يزرعْ يحصدْ

 

                                                                  

 

 


Posting Komentar untuk "ISIM "