Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan dalam Perspektif Hadis

Pengertian Pendidikan dalam Perspektif Hadis  

Pendidikan dalam istilah bahasa arab dimaknai sebagai al-ta'dib adalah bentuk masdar dari kata addaba-yuaddibu yang berarti pendidikan. Al-ta'dib juga mengandung arti ilmu, kearifan, keadilan, kebijaksanaan, pengajaran, dan pengasuhan yang baik. Kata ta’dib mengandung pengertian bahwa pendidikan adalah proses mendidik yang ditujukan pada pembinaan dan penyempurnaan akhlaq atau budi pekerti. Selain dimaknai sebagai al-ta’dib pendidikan bisa juga dimaknai dengan ta’lim yang artinya pengajaran. Kata ta’lim sendiri berasal dari kata ‘allama-yu’allimu- ta’liiman. Kata sifat yang berarti pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan keterampilan tanpa ada batasan dan ketentuan tertentu. Kata ta’lim mengandung pengertian bahwa pendidikan adalah proses transformasi  ilmu pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap (afektif).

Penunjukkan al-ta'dib dan at-taliim pada pengertian pendidikan ini bisa dilihat pada hadis:

أخبرنا محمد ابن سلام حدثنا المحاربي قال حدثنا ثالح بن حيانا قال قال عامر الشعبي حدثني ابو بردة عن أبيه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم  ثلاثة لهم أجران رجل من أهل الكتاب آمن بنبيه  وآمن بمحمد صلى الله عليه وسلم والعبد المملوك إذا أدي حق الله وحق مواليه ورجل كانت عنده أمة فأدبها فأحسن تأديبها وعلمها فأحسن تعليمها ثم اعتقها فتزوجها فله أجران ثم قال عامر اعظينها كلها بغير شيئ قد كان يركب فيما دونها إلي المدينة

Artinya: Telah diriwayatkan kepada kami Muhammad ibnu Muqattil telah diberitakan kepada kami Abdullah, telah diberitakan kepada kami Shalih Ibnu Hayyin: sesungguhnya seorang laki-laki dari penduduk Khurasan telah berkata kepada Sya'biy. Lalu Asy-Sya'biy berkata telah diberitakan kepadaku Abu Darda' dari bapakku Musa al-Asy'ariy r.a. berkata: telah bersabda Rasulullah Saw.:"apabila seorang laki-laki mendidik budaknya secara baik serta diajarnya secara baik, kemudian memerdekakannya dan dikawininya, maka ia mendapat dua pahala, dan apabila ia percaya kepada Isa, lalu percaya kepadaku, maka baginya dua pahala, dan apabila seorang budak bertakwa kepada Tuhannya dan taat kepada majikannya, maka baginya dua pahala”[1]

Selain dimaknai sebagai al-ta’dib, dan al-ta’lim pendidikan juga bisa dimaknai dengan tarbiyah. Kata al-tarbiyyah, lebih luas penggunaannya dibanding dua kata lainnya: alta'lim dan al-ta'dib. Kata al-tarbiyyah secara leksikal mempunyai akar di antaranya; pertama, berasal dari kata raba-yarbu yang berarti bertambah, tumbuh, dan berkembang.[2] Kedua, berasal dari kata rabba-yurabbiy bermakna memberi makan, mendidik, baik segi fisik maupun rohani.[3] Ketiga, bentuk al-tarbiyyah terambil dari kata rabbayarubbu yang berarti melindungi, menyantuni, mendidik aspek fisik dan moral, dan menjadikannya profesional.

Berdasarkan makna tarbiyah di atas, dapat disimpulkan bahwa tarbiyah memiliki pengertian yang lebih luas yakni proses pembinaan manusia yang dilakukan secara terus menurus dan bertahap untuk melahirkan manusia yang bertaqwa kepada Allah swt melalui pembinaan fiqriyyah (akal), sulukiyah (akhlak), dan jasadiyah. Penunjukkan kata al-tarbiyyah pada pengertian pendidikan ini bisa dilihat pada hadis:

حدثنا قتيبة بن سعيد حدثنا يعقوب يعني ابن عبد الرحمن القاري عن سهيل عن ابيه عن ابي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لا يتصدق احد بتمرة من كسب ظيب الا اخذها الله بيمينه فيربيها كما يربي احدكم فلضوه او قلوصه حتى تكون مثل الجبال او اعطم وحدثني أمية بن بسظام حدثنا يزيد يعني ابن زريع حدثنا روح ابن لبقاسم وحدثنيه احمد بن عثمان الاودي حدثنا خالد بن مخلد حدثني سليمان يعني ابن بلال كلاهما عن سهيل بهذا الإسناد في حديث روح من الكسب الطيب فيضعها في حقها وفي حديث سليمان فيضعها في موضعها وحدثنيه ابوا الطاهر اخبرنا عبد الله بن وهب أخبرني هشام بن سعد عن النبي صلى الله عليه وسلم نحو حديث يعقوب عن سهيل.

“Artinya: Telah diriwayatkan kepada kami Qutaibah bin Said, diriwayatkan kepada kami Ya'qub yakni Ibnu Abdurrahman al-Qariy dari suhail dari ayahnya dari abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda: tidaklah salah seorang bersedekah dengan kurma dari usahanya yang baik melainkan Allah mengambilnya dengan tangan kanannya, lalu mendidiknya sebagaimana ia mendidik hingga menjadi seperti gunung atau yang lebih besar lagi, dan diriwayatkan kepadaku Umayyah Ibnu Bistham, telah diriwayatkan kepada kami Yazid yakni Ibnu Zuraiy, telah diriwayatkan kepada kami Rauh Ibnu al-Qasim dan Ahmad Ibnu Utsman al-Audiy meriwayatkan kepadaku, Khalid Ibnu Makhlad meriwayatkan kepada kami, telah diriwayatkan kepadaku Sulaiman yakni Ibnu Bilal keduanya dari Suhail, dengan sanad ini pada riwayat Rauh dari usahanya yang baik, lalu meletakkannya pada haknya dan berdasarkan riwayat Sulaiman, lalu ia meletakkan pada tempatnya”.

Hasan Langgulung mendevinisikan pendidikan Islam adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat[4]. Selanjutnya Azyumardi Azra menyebutkan Pendidikan Islam adalah salah satu aspek saja dari ajaran Islam secara keseluruhan. Karenanya, tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan berbahagia di dunia dan akhirat.[5]

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses transformasi ilmu pengetahuan kepada generasi muda agar menjadi hamba Allah yang bertaqwa kepada Allah serta dapat hidup berdampingan dengan masyarakat lain.

 

 



[1] Al Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhariy, Kitab al-Jami as-Shahih alMukhtasir, Cet. III; Beirut: Dar Ibnu Katis, h.147.

[2] Abi al-Husain Ahmad Ibnu Faris Ibnu Zakariyyah al-Raziy, Mu'jam Maqayis al-Lughah, Jilid I, Cet. I; Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1999, h. 509.

[3] Louis Ma'luf, al-Munjid fi al-Lughah wa al-Adab wa al-Ulum, XVII; al-Matba'ah alKatsulikiyyah, t.th., h. 247

[4] Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Bandung: Al Ma’arif, 1980), h. 94

[5] Azyumardi Azra, Pendidikan IslamTradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 2000), cet.ke-2, h. 8

Posting Komentar untuk "Pendidikan dalam Perspektif Hadis "