Ulumul Quran dan perkembangannya
Pengertian ulumul Quran
Adapun yang dimaksud dengan ulumul Quran adalah ilmu-ilmu yang membahas segala sesuatu tentang Al Quran mulai dari pengertian Al Qur'an, pengertian wahyu, sejarah turunnya Alquran sejarah pengumpulan Al Qur'an, makiyah dan madaniyah, latar belakang turunnya ayat atau kelompok ayat tertentu, kisah-kisah dalam Al Quran, mukjizat Alquran, dan lain sebagainya sampai kepada pembahasan tentang tafsir Alquran.
Nama-nama dan sifat-sifat Alquran
Al-Quran
Diberikan nama Alquran karena AlQuran merupakan bacaan yang didalamnya terkumpul hal-hal yang berkaitan dengan kisah, perintah, larangan, ayat, surah, dan lain sebagainya sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran surat al-qiyamah ayat 17 yang artinya "sesungguhnya kami yang akan mengumpulkannya di dadamu dan membacakannya"
Al-Kitab
Diberikan nama Al-kitab karena di dalamnya terhimpun berbagai macam ilmu pengetahuan, kisah-kisah terdahulu, dan khabar-habar. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran surat ad-dukhan ayat 2 yang artinya "demi kitab Al Quran yang jelas"
Al-Furqon
Diberikan nama Al Furqon dikarenakan Alquran mampu membedakan antara yang hak, dan yang batil sebagaimana disebutkan di dalam Alquran surat al-furqon ayat 1 Artinya maha suci Allah yang telah menurunkan Furqon (Alquran )kepada hambaNya (Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia)
Al-Dzikr
Alquran diberikan nama al-dzikr karena Alquran terdapat berbagai macam nasehat, atau mau'idah dan cerita akan umat-umat terdahulu. Hal ini sebagaimana dijelaskan di dalam Alquran surat Al anbiya ayat 50.
artinya "dan ini Alquran adalah sebuah peringatan yang mempunyai berkah yang telah kami turunkan maka apakah kamu menginginkannya?"
Ruang lingkup pembahasan ulumul Quran
Ruang lingkup pembahasan ulumul Quran adalah mencakup penyusunan Alquran, pengumpulan Alquran, sistematika Al Quran, perbedaan antara surat makiyah dan madaniyah, pengetahuan tentang nasikh dan mansukh, pembahasan tentang ayat-ayat yang Muhkam dan mutasyabih, serta pembahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan Alquran
Tujuan mempelajari ulumul Quran adalah
Memahami kalamullah sesuai dengan keterangan dan penjelasan dari Rasulullah SAW, serta sejalan dengan keterangan para sahabat, dan tabiin tentang interpretasi mereka mengenai Alquran.
Memahami cara dan gaya yang dipergunakan oleh para ahli tafsir dalam menafsirkan Alquran disertai penjelasan tentang tokoh-tokoh ahli tafsir yang ternama serta kelebihan-kelebihannya.
Cabang-cabang ilmu Alquran
Muatan yang dibahas di dalam ulumul Quran meliputi
Ilmu asbabun Nuzul adalah ilmu yang membahas tentang sebab-sebab turunnya Al Quran
Ilmu i'jazul Qur'an adalah ilmu yang membahas tentang kemukjizatan Alquran
Ilmu nasikh wal mansukh adalah ilmu yang membahas tentang ayat yang menghapus (hukum) ayat lain dan ayat yang dihapus (hukumnya) oleh ayat lain
Ilmu ahkamul Quran adalah ilmu yang membahas tentang hukum-hukum Alquran
Ilmu fadhoilul Quran adalah ilmu yang membahas tentang keutamaan-keutamaan Alquran
Ilmu takwil al Quran adalah ilmu yang membahas tentang takwil Al Quran
Ilmu Al muhkam wal mutasyabih adalah ilmu yang membahas tentang ayat-ayat yang jelas dan yang samar
Ilmu qiraat adalah ilmu yang membahas tentang bacaan Alquran
Ilmu gharib Al Qur'an adalah ilmu yang membahas tentang makna-makna yang aneh ganjil dan tidak wajar dari biasanya juga tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari.
Ilmu i'rabul Qur'an adalah ilmu yang membahas tentang posisi lafadz dalam suatu kalimat apakah suatu lafaz menempati posisi sebagai subjek atau objek
Badi Al Quran adalah ilmu yang membahas tentang keindahan gaya bahasa al quran, ketinggian sastra Alquran
Dan masih banyak cabang-cabang ilmu lainnya dari Alquran.
Perkembangan ulumul Quran
Sejarah perkembangan ulumul Quran terbagi menjadi beberapa fase di mana tiap-tiap fase menjadi dasar bagi perkembangan menuju fase berikutnya.
Fase pada masa Rasulullah SAW
Pada fase Rasulullah SAW ulumul Quran berupa penafsiran ayat Alquran, Rasulullah SAW memberikan penafsiran ayat Alquran yang dipertanyakan maknanya oleh para sahabat. Selain itu ulumul Quran masih membahas tentang hukum-hukum membaca Alquran dan menghafalkan Alquran.
Contoh riwayat saat Rasulullah SAW menafsirkan ayat Alquran kepada sahabat dari 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani berkata: "Saya mendengar Rasulullah SAW berada di atas mimbar berkata: "dan persiapkan untuk mereka apa yang kalian mampu berupa kekuatan ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah ketahuilah bahwa kekuatan itu adalah memanah!" (HR:Abu Daud No.2153)
Pada masa Rasulullah, Rasulullah melarang untuk menulis selain Alquran sebagai upaya untuk menjaga kemurnian Alquran. Hal ini sebagaimana hadis Nabi dari Abu Sa'id al-khudri bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata:" Janganlah kalian tulis riwayat yang kamu terima dariku, barang siapa yang (telah) menulis riwayat dariku selain Alquran hendaklah ia menghapusnya, dan beritakanlah apa yang kamu terima dariku ini (kepada orang lain) dan tidak ada halangan (tidak dosa bagi kamu). Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka dia akan menempati (menyiapkan) tempatnya di neraka (H.R. Muslim No.5326)
Ulumul Quran pada masa Khalifah
Perkembangan ulumul Quran pada masa Khalifah ditandai dengan adanya kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
Pada masa Khalifah Abu bakar.
Menetapkan kebijakan pengumpulan atau penulisan Alquran untuk pertama kalinya yang diprakarsai oleh Umar bin Khattab dan ditangani prosesnya oleh Zaid bin Tsabit.
Pada masa ini Khalifah Usman bin Affan menetapkan kebijakan menyatukan kaum muslimin pada satu mushaf dan hal itu pun terlaksana mushaf itu disebut mushaf imam. Salinan salinan mushaf ini dikirim ke beberapa provinsi penulisan mushaf tersebut dinamakan ar rosmul Utsmani yaitu dinisbatkan kepada Utsman dan ini dianggap sebagai permulaan dari ilmu rasmil Quran.
Kekhalifahan Ali menetapkan kebijakan berupa perintah kepada Abu aswad ADhu Ali untuk meletakkan kaidah-kaidah nahwu cara pengucapan yang tepat dan baku dan memberikan ketentuan harakat pada Quran ini juga disebut sebagai permulaan ilmu i'rabil Qur'an.
Ulumul Quran pada masa sahabat dan tabiin
Para sahabat dan tabi'in senantiasa melanjutkan usaha untuk menyampaikan makna-makna Alquran dan penafsiran ayat-ayat Alquran yang berbeda-beda di antara mereka sesuai dengan kemampuan para sahabat dan tabi'in yang berbeda-beda dalam memahami penafsiran atau makna-makna yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Di antara para mufassir yang termasuk dari para sahabat adalah:
Empat Khalifah
Ibnu Mas'ud
Ibnu Abbas
Ubay bin ka'ab
Zaid bin Tsabit
Abu Musa Al Asy'ari dan
Abdullah bin Zubair
Posting Komentar untuk "Ulumul Quran dan perkembangannya"