Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peranan Masyarakat dalam Pengembangan Kurikuluml

Tanya jawab seputar kurikulum

Tanya zulia: 

Assalamualaikum nama saya zuliana izin bertanya di situ ada fungsi manajemen kurikulum meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membangun kurikulum nah sedangkan untuk saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui mengenai kurikulum seperti apa contoh partisipasi masyarakat untuk membangun kurikulum terima kasih. 

Jawab: 

Masyarakat memiliki peran yang sama untuk mencerdaskan anak bangsa. Masyarakat merupakan salah satu lingkungan yang turut mendukung dalam mencerdaskan anak bangsa oleh karena itu, lingkungan masyarakat menjadi sumber pendidikan yang ketiga setelah pendidikan keluarga dan pendidikan sekolah. Pada implementasinya masyarakat memiliki hak untuk merencanakan, mendirikan, dan mengembangkan pendidikan. Berkaitan dengan peranan masyarakat dalam pendidikan undang-undang nomor 20 2003 tentang sisdiknas pasal 54 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan menyebutkan 

  1. Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. 

  2. Masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan.

  3. Ketentuan mengenai peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.


Jadi masyarakat memiliki peranan yang besar dalam merencanakan melaksanakan dan mengawasi  penyelenggaraan kurikulum di sekolah. 

Pada tahapan perencanaan masyarakat memiliki peran untuk bersama-sama merumuskan kurikulum dalam hal ini tentu saja kurikulum yang sifatnya muatan lokal, bersama-sama mengkaji kurikulum apa yang sesuai untuk diterapkan dalam mengembangkan potensi daerah atau potensi satuan sekolah, merencanakan sarana dan prasarana, atau turut serta dalam perencanaan pengambilan kebijakan.  Dalam hal ini tentu saja masyarakat yang memiliki kriteria-kriteria yang dibutuhkan dalam penyusunan kurikulum, baik itu dari anggota profesi pengusaha atau organisasi masyarakat tertentu yang memiliki kapasitas untuk mengembangkan kurikulum.  Contoh: 

Perencanaan: Pada saat pandemi covid. sistem pembelajaran tidak sama pada saat sebelum terjadinya covid, dalam hal ini banyak sekali hal-hal yang perlu disesuaikan dalam menyelenggarakan proses belajar dan mengajar mulai dari sarana prasarana, alokasi waktu, serta kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk sistem pembelajaran secara luring. Dalam situasi yang seperti ini sekolah bisa melibatkan masyarakat untuk bersama-sama merencanakan sistem pembelajaran pada masa covid dengan menyesuaikan situasi serta kondisi masyarakat yang bersangkutan. 


Pelaksanaan: pada tahapan pelaksanaan pihak sekolah bisa saja melibatkan masyarakat untuk bersama-sama mengawal pelaksanaan kurikulum dengan cara membimbing belajar di rumah mengevaluasi hasil belajar di rumah, atau mungkin dengan cara memberikan tambahan belajar di rumah. Sehingga hal ini sangat membantu guru dalam pencapaian tujuan belajar di sekolah. 


Pada tahapan evaluasi. Tidak berbeda dengan evaluasi atau penilaian di sekolah, pada tahapan evaluasi wali murid atau orang tua atau masyarakat turut mengawal pelaksanaan kurikulum dirumah, memantau perkembangan belajar anak didik, baik secara kognitif afektif dan psikomotoriknya. Orang tua bisa melakukan evaluasi belajar kepada peserta didik untuk kemudian menjadi bahan masukan kepada sekolah. Akan tetapi hal ini jarang sekali dilakukan oleh sekolah-sekolah. Oleh karena itu interaksi antara sekolah antara pihak sekolah dengan wali murid, organisasi profesi, para tokoh masyarakat, kepala suku, para pengusaha, atau kepala adat sangat penting untuk dilibatkan untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam mereorganisasi kurikulum. 



Posting Komentar untuk "Peranan Masyarakat dalam Pengembangan Kurikuluml "