Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tanya Jawab Kurikulum Part3


 Pertanyaan : Syakur

Tolong Jelaskan dan berikan contoh tentang: (a) Interaksi Guru-Siswa, (2) Dinamika Kelompok dikelas dan di Organisasi Intrak Sekolah, (3) Struktur dan Fungsi Sistem Pendidikan, (4) Sistem msyarakat dan Pengaruhnya terhadap pendidikan

Jawab :

Kurikulum diibaratkan sebuah bangunan yang didalamnya terdapat beberapa elemen-elemen seperti pondasi, tiyang, atap dan lain-lain. Selanjutnya setiap bangunan memiliki desain atau rancangan yang berbeda-beda seperti bangunan rumah joglo, rumah gadang, rumah panggung, rumah adat limas dan lian-lain. Agar rumah-rumah tersebut tidak roboh dan mampu menopang rancang bangunan maka rumah-rumah tersebut harus memiliki landasan yang kuat. Begitu juga dengan pendidikan, kurikulum merupakan rancangan atau desain dalam sebuah lembaga pendidikan.. Kurikulum sebagai rancangan dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat strategis dalam pembentukan dan perkembangan anak bangsa. Olehkarenanya pengembangnan kurikulum harus memiliki landasan yang kokoh.

Terdapat beberapa landasan pengembangan kurikulum salah satunya adalah landasan Sosiologis. Landasan sosiologis artinya adalah artinya, kurikulum yang dikembangkan harus didasarkan pada kebutuhan masyarakat, kurikulum harus mampu membaca menjawab kebutuhan masyarakat sehingga kurikulum harus dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat..

Untuk dapat membaca kebutuhan masyarakat tentu harus ada wujud sosialnya yakni proses social berupa hubungan antara individu dengan kelompok dan menghasilkan hungan tertentu. Selanjutnya dalam sosiologi pendidikan terdapat bebrapa bentuk pertama; interaksi guru-siswa. Artinya dalam pelaksanaan kegiatan belajar terdapat tentu adanya interaksi antara guru dan murid misalnya guru menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik dan murid menyimak penjelasan guru, murid bertanya dan murid menjawab dan bentuk-bentuk kegiatan inetraksi lainnya.  Kedua; Dinamika kelompok di kelas, dan diorganisasi intra sekolah. Artinya adalah adanya perubahan-perubahan yang diakibatkan adanya interaksi antara individu dengan kelompoknya baik itu dengan sesame kelas, dengan guru atau dengan organisasi yang ada disekolahnya. Ketiga; Struktur dan fungsi sistem pendidikan. Untuk efisiensi dalam berinteraksi pada sebuah lembaga pendidikan tentu diperlukan adanya struktur organisasi dan  fungsi-fungsi dalam suatu system pendidikan. Contoh kepala sekolah tentu memiliki fungsi untuk managerial pada satuan pendidikan. Guru memiliki tugas fungsional sebagai pendidik, pembimbing dan lain-lain. Keempat. Sistem msyarakat dan Pengaruhnya terhadap pendidikan. Artinya, Masyarakat merupakan bagian dari sitem pendidikan. Masyarakat dan pendidikan adalah satu kesatuan yang tidak bias dipisahkan. Masyarakat merupakan barometer kemajuan pendidikan. Olehkarenanya dalam pengembangan kurikulum perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Pertanyaan: Muhammad Arfan

Apa Hubungan Antara landasan Filosofis dan Kurikulum? Bagaiimana jika kurikulum tidak berlandaskan pada asas filofofi?

Jawab:

Makna dari filosofis itu sendiri adalah berfikir secara radikal, berfikir mendalam atau berfikir sampai ke akar-akarnya. Filsafat berupaya untuk mengkaji berbagai macam persoalan yang dihadapi manusia. Sementara pendidikan  adalah penerapan dari pemikiran-pememikiran filosofis untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan. Selanjutnya filosofis sebagai landasan pengembangan kurikulum maksudnya adalah seorang pengembang kurikulum dalam melakukan pengembangan kurikulum perlu memperhatikan aspek filosofis. System pemikiran dalam filsafat yangsangat besar pengaruhnya dalam pendidikan adalah idealisme. Realisme, dan pragmatisme.  Filsafat menelaah tiga pokok persoalan yakni: hakikat benar-salah (logika),hakikat baik-buruk (etika), dan hakikat indah-jelek (estetika). Dengan kata lain dalam pengembangan kurikulum pada suatu tingkatan pendidikan di Indonesia harus didasarkan pada falsafat suatu bangsa. Adapun falsafah bangsa Indonesia adalah pancasila dan UUD I945. Olaeh karena itu dalam pengembangan kurikulum harus didasarkan pada panca sila dan UUD 1945. Apabila keluar pada landasan ini maka tentu saja akan ditentang oleh warga Indonesia.

Pertanyaan: Rena Amelia

Apa yang dimaksud dengan Aliran Pragmatis? Apa hubungannya dengan landasan sosial

Jawab:

Secara bahasa pragmatism berarti sifat atau ciri seseorang yang cenderung berfikir praktis, sempit dan isntan. Orang pragmatis senantiasa menginginkan segala sesuau secara sepat, tanpa harus melalui prroses yang lama.

Aliran Pragmatisme dipelopori oleh Filusuf amerika yakni Djon Dewew.  Aliran pragmatis memandang  ilmu pengetahuan didasarkan pada adanya perubahan, proses, relatifitas, dan rekonstruksi pengalaman. Jika aliran pragmatis menatapkan standar berdasarkan kemampuan dalam mencapai sasaran, maka kaum idealis merencanakan segala sesuatu sesuai dengan idealnya atau seharusnya.

Hubungannya pragmatis dengan landasan social adalah pada aliran pragmatis pengalaman adalah kunci dalam pengembangan kuurikulum. Pengalaman berarti adanya interaksi social baik itu individu dengan internal sekolah maupun individu dengan eksternal sekolah. Dengan demikian aliran pragmatis menjadikan kondisi social sebagai kunci dalam pengembangan kurikulum. Kurikulum disusun dengan mmemperhattikan apa adanya kondisi social yang berlaku, kurikulum disusun berdasarkan realitas social yang terjadi.

 Tanya: Yogil

Menurut Pemakalah kurikulum seperti apakah yang tepat dan cocok digunakan di Inhil ini? Jelaskan alasannya.

Jawab:

Untuk Negara berkembang, tentu saja kurikulum bersifat dinamis bukan statis. Artinya kurikulum harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. Pendidikan harus dikelola sesuai dengan zaman peserta didik. Penerapan pendiddikan tidak bias menyesuaikan dengan pendidikan diimana nenk moyang kita hidup pada saat itu. Artinya kuriikulum yang tepat untuk saat ini tentu saja adalah kuriikulum merdeka. Dimana kurikulum dikembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Namun demikian, perlu juga memiliki standar minimal yang harus dicapai.

 

Posting Komentar untuk "Tanya Jawab Kurikulum Part3"