Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Hal Yang Dapat Menguatkan Hafalan dan Melemahkannya

Hal Hal  Yang Dapat Menguatkan Hafalan dan Melemahkannya

Hal-hal yang dapat menguatkan hafalan ialah tekun atau rajin belajar, aktif mengurangi makan, salat malam, dan membaca Al-Qur’an. Dikatakan, “Tidak ada yang lebih menambah kuatnya hafalan melebihi daripada membaca Al-Qur’an dan melihat pada mushaf.” Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Sallahu’alaihi Wasallama bersabda “Amalan umatku adalah membaca Al-Qur’an dengan melihat.” Syaddad bin Hakim pernah mimpi bertemu arwah sebagian temannya yang telah wafat, lalu  dia bertanya, “Apakah yang kamu jumpai yang paling berguna?” Temannya menjawab, “Membaca Al-Qur’an dengan melihat.”(Syaikh az zarnuji terjemah ta’qlim muta alim hal.97 th 2009)

Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

يؤم القوم أقرؤهم لكتاب الله  “ hendaknya yang mengimami sebuah kaum adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” Maksudnya yang paling hafal. Maka derajat surga yang didapatkan seseorang itu tergantung pada banyak hafalan Al Qur’annya di dunia, bukan pada banyak bacaannya, sebagaimana disangka oleh sebagian orang. Maka di sini kita ketahui keutamaan yang besar bagi para penghafal Al Qur’an. Namun dengan syarat ia menghafalkan Al Qur’an untuk mengharap wajah Allah tabaaraka wa ta’ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta” (Silsilah Ash Shahihah, 5/281 dr.zaidul Akbar 2021)

Hafalan Al Qur’an perlu untuk dijaga secara konsisten setiap harinya. Karena jika tidak demikian akan hilang dan terlupa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam :

إنما مَثَلُ صاحبِ القرآنِ كمثلِ الإبلِ المعَقَّلَةِ . إن عاهد عليها أمسكَها . وإن أطلقها ذهبَت

“Permisalan Shahibul Qur’an itu seperti unta yang diikat. Jika ia diikat, maka ia akan menetap. Namun jika ikatannya dilepaskan, maka ia akan pergi” (HR. Muslim 789) (Al Malik 138-140 TT)

Manfaat Hafalan 

Adapun implikasi secara psikologi bagi penghafal al-Qur’an pertama, sebagai obat galau, cemas dan cemas; kedua, menghafal al-Qur’an untuk memperoleh ketenangan jiwa, kecerdasan dan mendongkrak prestasi belajar; ketiga, penghafal al-Qur’an dapat meredam kenakalan remaja dan tawuran; penghafal al-Qur’an akan mendapat penghargaan yang tinggi di sisi Allah dan Rasul-Nya; menghafal al-Qur’an sebagai obat bagi siapa saja yang membaca dan menghafalkannya (Yulian purnama 14(1) 2015)

Orang-orang Islam dahulu sangat menghargai ingatan yang kuat dan menganggap pengembangan ingatan untuk menghafal sebagai salah satu tujuan pendidikannya ( Al taumy alsyaibani hal 576 th 1978)

Hafalan mempunyai pengaruh besar terhadap keilmuan seseorang. Orang yang mempunyai kekuatan untuk memperdalam pemahaman dan pengembangan pemikiran secara lebih luas Dengan menghafal pelajaran, seseorang bisa langsung menarik kembali ilmu setiap saat, dimanapun, dan kapanpun(as sad human hal 20-24,th 1994)

Salah satunya adalah orang dengan sebutan alhafidz yang merupakan penghafal Al-Qur’an dengan cermat, orang yang selalu berjaga-jaga, orang yang selalu menekuni Al Qur’an Dengan sadar dan sungguh sungguh untuk mendapatkan sesuatu dan dapat mencerminkan bisa menghafal jika memliki niat dan tekad( Ahmad Watson hal.279 th 1997)

Penyebab Lemahnyah Hafalan

Adapun penyebab Salah satu penyebab sulitnya ayat-ayat Al-Qur’an itu terekam dalam memori adalah maksiat. Seperti yang dinasihatkan Imam Waki’ bin Al Jarrah pada muridnya Imam Syafi’i saat mengeluhkan lemahnya hafalan. “Tinggalkan maksiat,” tegasnya,Banyak melakukan hal sia-sia. Termasuk main games, mendengar musik, nonton film, atau melakukan kegiatan tak bermanfaat lainnya adalah penyebab rontoknya hafalan satu per satu. ( Jurnal ,M.surbakah Th 2021)

Hafalan akan cepat mudah hilang jika kita tidak istiqamah dalam mentakrir hafalan, Misalnya kita mentakrir-nya hanya sesekali waktu. Pada dasarnya untuk menjaga hafalan al-Qur’an kita membutuhkan keistiqamahan dan disiplin agar hafalan tidak mudah hilang,Terlalau Berambisi Menambah Banyak Hafalan Salah satu faktor hafalan cepat lupa atau hilang adalah karena tergesa-gesa dalam menghafal, keinginan untuk selalu menambah dalam waktu yang singkat, dan ingin segera pindah ke hafalan selanjutnya(jurnal zidratul mutaha 2010)

Sungguh kita memang benar-benar telah terlena dengan maksiat. Lantas maksiat tersebut menutupi hati kita sehingga kita pun sulit melakukan ketaatan, malas untuk beribadah, juga sulit dalam hafalan Al Qur’an dan hafalan ilmu lainnya, Allah Ta’ala berfirman,

كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُون sesekali kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin: 14). Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata, “Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun akan mati.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 14: 268 Th 1923)

Penghalang Dalam Hafalan

Hati yang penuh dengan kemaksiatan dan sibuk dengan dunia, tidak ada baginya tempat cahaya al-Qur’ân. Maksiat merupakan penghalang dalam menghafal, mengulang dan mentadabburi Al-Qur`ân. Adapun godaan-godaan setan dapat memalingkan seseorang dari mengingat Allah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِ  setan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah. [al-Mujadilah/58:19].

‘Abdullâh bin Al-Mubarak meriwayatkan dari adh-Dhahak bin Muzahim, bahwasanya dia berkata;”Tidak seorangpun yang mempelajari Al-Qur`ân kemudian dia lupa, melainkan karena dosa yang telah dikerjakannya. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman  : وَمَآأَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ (Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri) –asy-Syûra/42 ayat 30- . Sungghh  lupa terhadap Al-Qur`ân merupakan musibah yang paling besar (Ibnu Katsir hal.147 th 2017)                 

Kesimpulan

Pada saat ini banyak orang merasa kesulitan mengendalikan emosi atau perasaannya ketika melakukan aktivitas sehingga hal itu mempengaruhi hasil yang diperoleh dari usaha yang dilakukannya. Saat menghafal  juga terkadang ada orang yang merasa stres, frustrasi, depresi, cemas, minder, trauma, merasa tidak mampu menghafalkan nya perasaan-perasaan negatif tersebut menghalangi kemauan untuk menghafal, akibatnya usaha untuk menghafal tidak konsisten dilakukannya, Jika orang tersebut masih mengendalikan dengan problem emosinya ,maka apapun bentuk nya seperti menghafal  akan terasa kesulitan karena pikirannya dipenuhi dengan emosi-emosi yang negatif.Cara mengusir segala macam problem emosi adalah dengan memperbaiki amalan hati yang meliputi: Keikhlasan, sabar, tawakal, ridha,selain itu untuk menguatkan hafalan tidak stres kita bisa tidak terlalu banyak hafalan di hari yang sama cukup melakukan seporsi yang kita bisa saja dengan catatan rajin dan tekun setiap harinya,dan mengurangi makan, memperbanyak sholat sunah malam, memperbanyak baca Al quran dan menghindari kemaksiatan.

Daftar pustaka

Syaikh az-zarnuji. Ta'lim muta’alim.surabaya.Mutiara ilmu.(2009)

Supriana eddy.penyakit itu berawal dari makanan makanan.(2021) As Sayyid Muhammad Ibnu alawy.kitab khashaish al-ummah Al -muhammadiyyah.hal.138-140 .TT.

Jurnal ustadz Yulian purnama.tips dari rosulullah.(2015)

Omar Muhammad Al toumy Al syaibani, filsafat pendidikan islam.jakarta.bulan bintang.(1979)

As’ad Human ,kumpulan materi hafalan surat surat Pendet agar ayat pilihan.yogyakarta.balau Litbang LPTQ Nasional tim tadarus AMM.(1994)

Munawir Ahmad Watson, almunawir kamus bahasa arab-indonesia,Surabaya.hal.279.TT.

M.Surbakah.jurnal hilangnya konsentrasi.jakarta (2021)

Zidhratul mutaha. Jurnal penyebab lupa dan sering lupa.(2010)

Ibnu katsir.tafsir Al-Qur’an Al adzhim.kairo.(1923)

Ibnu katsir.kitab fadha ilul Qur’an.Yogyakarta.(2017)

 

 Author: Surahmat/MPI SMT II/ TA. 2022-2023


Posting Komentar untuk "Hal Hal Yang Dapat Menguatkan Hafalan dan Melemahkannya"