FILL-IN PENGUSULAN BANTUAN PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT
FILL-IN PENGUSULAN BANTUAN PROPOSAL
ABDIMAS
Fill-in
untuk pengusulan program Bantuan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) pada
dasarnya memiliki pola sesuai klaster bantuan masing-masing, tetapi hal yang
lebih penting adalah aspek urgensi tema yang diusung, kontribusi pengetahuan,
nilai kabaharuan (novelty), basis metodologi, dan tingkat similarity menjadi
faktor utama proposal yang dianggap layak. Secara teknis, pengusul bantuan
diminta untuk membuat proposal secara lengkap sesuai dengan klaster yang dituju
dan dilampirkan dalam aplikasi Litapdimas.
Pengusul
diwajibkan mengisi formulir isian (fill-in) secara lengkap pada aplikasi
Litapdimas sesuai klaster yang bersangkutan. Khusus untuk program bantuan
pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk klaster program pendampingan/
pengabdian kepada masyarakat, terdapat ketentuan proposal atau catatan konsep (consept
note) seperti di bawah ini:
1. JUDUL:
Judul
merupakan gambaran dari isi proposal pengabdian yang akan dilaksanakan. Dalam
judul minimal tergambar 4 (empat) aspek:
a. Tema (masalah atau potensi
unggulan) utama yang menjadi fokus;
b. Upaya perubahan yang akan
dilakukan (pemberdayaan, pembelaan, pendampingan, penjangkauan, atau
penguatan);
c. Strategi program yang menjadi cara untuk mencapai
tujuan perubahan; dan
d. Sasaran mitra pengabdian (komunitas atau masyarakat wilayah).
2. LATAR BELAKANG
Latar
belakang merupakan uraian fakta dan analisis fokus problem atau potensi utama
yang diangkat menjadi tema pengabdian. Oleh karena itu, pada bagian ini harus
muncul data hasil dari proses pendampingan atau riset sebelumnya dengan
komunitas mitra sasaran pengabdian. Datadiperlukan sebagai bukti bahwa kondisi
dampingan memang mengalami persoalan yang harus segera diselesaikan atau
memiliki potensi aset yang luar biasa untuk dikembangkan. Data perlu dilengkapi
dengan peta problem atau peta aset, analisis sejarah kejadian problem, atau
sejarah kesuksesan dari komunitas yang menjadi mitra pengabdian dan data-data
grafik pendukung lainnya. Pola sajian uraian analisis latar belakang bergantung
pada metode yang digunakan, jika menggunakan metode berbasis masalah, misalnya Participatory
Action Research (PAR), Community Based Research (CBR), dan Service
Learning (SL), maka uraiannya lebih banyak pada analisis problematika. Jika
menggunakan metode berbasis potensi aset, misalnya Asset Based Community
Development (ABCD), maka uraiannya lebih pada analisis keunggulan aset atau
sukses komunitas dalam mengelola asetnya sebagai media penghidupan.
3. FOKUS PENGABDIAN
Fokus
pengabdian merupakan uraian rumusan masalah atau rumusan keunggulan aset. Jika
pendekatannya menggunakan metode berbasis masalah maka rumusan masalahnya
terdiri atas: (a) pertanyaan masalah yang terjadi, (b) pertanyaan strategi
pengabdian, dan (c) pertanyaan hasil yang akan dicapai. Jika pendekatannya
menggunakan metode berbasis aset, maka rumusan masalahnya terdiri atas: (a)
pertanyaan keunggulan aset, (b) pertanyaan strategi pengembangan, dan (c)
pertanyaan hasil yang dicapai.
4. TUJUAN PENGABDIAN
Jika pengusul menggunakan pendekatan berbasis masalah maka terdapat 3 (tiga) tujuan menyesuaikan rumusan masalah. Jika pengusul menggunakan pendekatan berbasis potensi aset, maka terdapat 3 (tiga) tujuan sebagaimana terdapat dalam rumusan fokus pengabdian.
5. ANALISIS STRATEGI PENGABDIAN
Analisis
strategi pengabdian jika menggunakan pendekatan berbasis masalah, maka analisis
yang digunakan terdiri atas 3 (tiga) tahap:
a. Analisis masalah (pohon masalah).
Analisis masalah merupakan analisis hierarki dari akar masalah, inti masalah,
dan dampak.
b. Analisis tujuan (pohon harapan). Analisis
tujuan merupakan analisis kegiatan, target kegiatan, dan dampak hasil.
c.
Analisis gap (matriks gap dan strategi). Analisis gap menggambarkan adanya gap
antara masalah yang terjadi dengan harapan yang menjadi tujuan pengabdian.
Untuk menjembatani gap kedua ini dibangun sebuah strategi agar gap tidak
terjadi. Antara kedua gap ini bisa muncul strategi sebagai strategi program ini
bisa menyangkut aspek sumber daya manusia (misalnya: skill, pengetahuan,
dan kesadaran), aspek kelembagaan (misalnya:
organisasi, paguyuban, dan lembaga sosial), aspek infrastruktur (misalnya:
alat, bahan, dan sarana prasarana) aspek tata kelola (misalnya: SOP, aturan
organisasi, dan uraian tugas), dan kebijakan (misalnya: aturan hukum yang
memperkuat kelembagaan: Perdes, dan Surat Keputusan). Demikian pula jika pendekatannya
berbasis aset, maka analisis gapnya berupa analisis gap antara realitas
keunggulan aset dengan harapan pengembangan aset. Program-program yang dipilih
merupakan strategi mencapai harapan keunggulan aset menjadi media perubahan
sosial.
Analisis strategi pengabdian jika menggunakan pendekatan berbasis aset, maka analisis yang digunakan terdiri atas 3 (tiga) tahap:
a. Analisis keunggulan aset
Analisis keunggulan aset merupakan uraian yang
menjelaskan beberapa aspek aset dari aspek manusia, alam, infrastruktur, sosial
kelembagaan, dan finansial.
b. Analisis harapan pengembangan
aset
Analisis harapan pengembangan aset merupakan uraian
yang menjelaskan tentang harapan keunggulan aset yang ditopang oleh aspek aset.
c. Analisis strategi program pengembangan
aset
Analisis strategi program pengembangan aset merupakan analisis yang menjembatani antara temuan keunggulan aset dan harapan pengembangan aset yang terwujud dalam program-program, meliputi aspek aset.
6. KAJIAN TERDAHULU YANG RELEVAN/
LITERATURE REVIEW
Kajian
terdahulu yang relevan merupakan uraian yang berisi tentang hasil kajian
pengabdian sebelumnya. Pada bagian ini, diuraikan perbedaan hasil pengabdian
terdahulu dengan pengabdian yang akan dilakukan. Kajian terdahulu yang relevan
ini untuk menghindari pengulangan tema pengabdian dan strategi yang sama.
7. KONSEP ATAU TEORI YANG RELEVAN
Konsep
atau teori yang relevan merupakan hasil penelusuran teori pengabdian
sebelumnya. Landasan teori membantu pengusul menganalisis dan memberi perspektif
terhadap hasil pengabdian. Sedangkan kerangka konsep menggambarkan alur
pemikiran pengabdian dan memberikan penjelasan tentang hubungan antar variabel.
Kerangka konsep yang baik dapat mengidentifikasi variabel-variabel penting yang
sesuai dengan permasalahan pengabdian dan secara rasional mampu menjelaskan
keterkaitan antar variabel. Penggunaan teori harus sesuai dengan metode yang
digunakan, jika menggunakan metode PAR, maka teori sosial kritis yang relevan.
Jika menggunakan metode ABCD, maka teori sosial fungsional yang tepat. Jika
menggunakan metode CBR, maka teori fenomenologi atau yang selaras dengan teori
tersebut.
8. METODOLOGI PENGABDIAN
Metodologi
pengabdian adalah desain atau kerangka yang digunakan untuk pendekatan
pengabdian dalam proses pelaksanaan dari awal sampai akhir. Konsistensi
metodologi tercermin dari paradigma (ontologi), teori (epistemologi) dan
program teknis (aksiologi). Oleh karena itu, uraian mulai dari judul, analisis
masalah, analisis tujuan, dan analisis strategi program konsisten dengan satu
metode yang digunakan. Metode dapat menggunakan Participatory Action
Research (PAR), Community Based Research (CBR), Asset Based
Community Development (ABCD), Service Learning (SL), atau metode
pengabdian lainnya yang dianggap relevan.
9. MATRIK PERENCANAAN OPERASIONAL
Matrik
perencanaan operasional berisi program, target program, waktu pelaksanaan,
penanggungjawab pelaksana, kebutuhan alat dan bahan, biaya kegiatan, serta
asumsi keberhasilan program.
10. STAKEHOLDER TERKAIT
Proposal
layak dilanjutkan untuk dibiayai apabila terdapat pihak lain yang menjadi mitra
pelaksanaan program. Pembuktian bahwa para pihak layak menjadi mitra dalam
bentuk Matrik Analisis stakeholder (MAS). Isi matrik berupa: nama
lembaga, karakteristik lembaga, sumber daya keahlian yang dimiliki, kebutuhan
program pengabdian, dan langkah memperoleh kerjasama. Minimal terdapat dua stakeholders
yang dapat menjadi mitra.
11. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau bibliografi yang dimasukan pada bagian ini adalah sumber rujukan awal yang menjadi referensi dalam penulisan proposal pengabdian. Pada bagian Daftar Pustaka ini, calon pengusul diharuskan memasukkan atau menuliskan referensi utama dan mutakhir yang sesuai dengan tema pengabdian, sekurang- kurangnya 5 (lima) buku edisi/ terbitan 5 (lima) tahun terakhir dan 3 (tiga) artikel yang dipublikasikan di jurnal.
12. ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN
Pengusul
menuliskan nama para anggota yang terlibat dalam pelaksanaan pengabdian.
13. URL SURAT KEPUTUSAN JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK
Ketua
pengusul memiliki jabatan fungsional akademik (Asisten Ahli, Lektor, Lektor
Kepala, dan Guru Besar) sebagaimana ketentuan klaster program bantuan.
Posting Komentar untuk "FILL-IN PENGUSULAN BANTUAN PROPOSAL PENGABDIAN MASYARAKAT "