Organizing dalam Pendidikan
A. Pengertian Organizing dalam Pendidikan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa organizing adalah salah satu kegiatan yang tidak kalah penting dengan perencanaan, organizing merupakan langkah-langkah operasional dan fungsional, membagi pekerjaan berdasarkan pembagian wilayah dan wewenang kerja, menentukan proses kerjasama yang kuat, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, menentukan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan, menenentukan bentuk koordinasi yang akan dibangun dan lain-lain yang dianggap perlu untuk pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
B. Struktur Organisasi
Kata struktur menunjukkan adanya organisasi,
jadi struktur pada sebuah organisasi menunjukkan adanya sekumpulan orang yang
dibentuk atau disatukan dengan sebuah pekerjaan dimana ada atasan dan bawahan. Sementara
Organisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.[5] Struktur organisasi menunjuk adanya atasan (pemimpin, dan bawahan
(anggota), melalui struktur organisasi dapat ditentukan fungsi serta tanggung
jawab setiap anggota organisasi. Allah SWT menjelaskan dalam surat An-Nisa ayat
58:
Artinya: “Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil Sesungguhnya sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu.”(Q.S An-Nisa: 58).
Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam sebuah organisasi diperlukan pemimpin yang memiliki kompetensi intelektual dan managerial. Seorang pemimpin dituntut kemampuannya untuk memberikan tanggung jawab serta wewenang kepada anggota yang memiliki kompetensi. Memberikan jabatan bukan berdasarkan kepentingan pribadi dan kelompok akan tetapi berdasarkan profesionalisme sebagai pemimpin.
Bagan organisasi menggambarkan lima hal yaitu: (1) Pembagian kerja, (2) Garis komando, (3) jenis pekerjaan yang dilakukan, (4) dan pengelompokan kerja, (5) tingkat manajemen. Berikut ini beberapa bentuk bagan struktur organisasi yaitu:
(1) Model pyramid. Model pyramid adalah struktur
organisasi yang disusun seperti pyramid, karena bentuknya yang sederhana namun
jelas dan mudah difahami maka model ini banyak digunakan baik pada lembaga
pendidikan, atau pemerintahan. (2) Model Vertikal. Model struktur organisasi yang
disusun tegak lurus dari atas kebawah. Bagan ini menunjukkan dengan jelas adanya
pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah. (3)
Model Horizontal. Model penyusunan struktur
organisasi yang hanya digambarkan seperti garis lurus dari kiri kekanan. (4) Model Lingkaran (menekankan pada hubungan
antara satu jabatan denganjabatan lainnya dan jarang digunakan
C. Fungsi Organizing
Akdon[6] menyebutkan
bahwa pengorganisasian memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: (1) Fungsi
strukturalisasi; organizing berfungsi untuk menetapkan struktur kepegawaian,
menetapkan personel, pekerjaan-pekerjaan, material, dan pikiran-pikiran di
dalam struktur organisasi. sebagaimana pada organisasi lembaga pada umumnya,
lembaga pendidikan juga memiliki atasan dan bawahan seperti kepala sekolah,
wakil kepala bidang kesiswaan, wakil kepala bidang kurikulum, guru, staf,
penajag sekolah, dan lain-lain dimana semua personel tersebut memiliki tugas
dan wewenangnya masing-masing. (2) Fungsi relationship, yaitu menjalin hubungan
dengan pihak eksternal lembaga dengan mempertegas tugas, fungsi, kewajiban-kewajiban,
hak-hak, dan tanggung jawab masing-masing anggota, yang disusun menjadi
pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan pendidikan. (3) Fungsi integritas lembaga pendidikan. Yakni oraganizing berfungsi untuk
mempersatukan usaha-usaha dari masing-masing anggota organisasi dalam mencapai
tujuan organisasi. lembaga pendidikan merupakan wadah aktivitas-aktivitas yang
membentuk sebagai satu kesatuan yang saling mendukung satu sama lain dalam
mewujudkan visi dan misi sekolah.
D.
Kegiatan Organizing dalam Pendidikan
Untuk dapat menjalankan fungsi organizing,
kepala sekolah perlu melakukan kegiatan-kegiatan berikut: (1) Menyediakan sarana
dan prasarana pendidikan, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan atau anggota
sebuah organisasi (2) Membuat pengelompokan dan pembagian kerja menjadi
struktur organisasi yang teratur. (3) Membentuk struktur kewenangan dan
mekanisme koordinasi. (4) Penentuan metode kerja dan prosedurnya. (5) Memilih,
melatih, dan memberi informasi kepada staf.[7] Selanjutnya
Muhammad Rifa’i[8] Menyebutkan bahwa kegiatan yang tercakup
dalam organizing adalah: (1) menetapkan tugas-tugas yang harus dilakukan, (2)
menentukan siapa saja yang akan mengerjakan tugas, (3) menentukan bagaimana
tugas itu dikelompokkan, (4) menentukan siapa yang melaporkan, dan (5) dan
menentukan dimana keputusan harus diambil.
Ernest Dale dalam Lukman Hakim[9] Langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut: (1) Pemerincian pekerjaan, (2) pembagian kerja, (3) Penyatuan pekerjaan, (4) koordinasi, (5) monotoring dan reorganisasi. Tahap pertama yang harus dilakukan oleh manager dalam kegiatan organizing adalah merinci atau menentukan seluruh pekerjaan yang ada dilembaga pendidikan yang akan dipimpinnya guna mendukung ketercapaian visi, misi dan tujuan lembaga pendidikann. Kedua, membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perseorangan atau kelompok. Ketiga, menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional dan efisien. Ke empat, menetappkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis. Kelima, melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas.
[1] Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan: Konsep, Prinsip,
dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah (Yogyakarta: Kaukaba, 2012), hal. 28.
[2] Muwahid Sulhan dan Soim, Manajemen Pendidikan Islam: Strategi Dasar
Menuju Peningkatan Mutu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2013), hal.
35
[3] Muhammad
Rifa’i dan Muhammad Fadhli, Manajemen Organisasi (Medan: Cita Pustaka,
2013), hal.34.
[4] Rahmat Hidayat, dan Candra Wijaya, Ayat-Ayat Al-Qur’an tentang
Manajemen Pendidikan Islam (Medan:
LPPPI, 2017), hal.26.
[5] Fahmi, Manajemen Pendidikan: Pengembangan Madrasah dan Profesionalisme
Guru Pada Lembaga Pendidikan Islam (Yogyakarta: K- Media, 2020) hal.7
[6] Akdon, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009),
hal.103.
[7] Akdon, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal.102
[8] Muhammad Rifa’i,
Manajemen Organisasi Pendidikan (Malang: Humanis Media, 2019), hal.10
[9]
Lukman Hakim dan Mukhtar, Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan (Jambi: Timur Laut
Akasara, 2018), hal.29.
Posting Komentar untuk "Organizing dalam Pendidikan "